IMPLEMENTASI PENGGUNAAN CRM CLOUD BASED DALAM BIDANG TRANSPORTASI & LOGISTIK DI INDONESIA

Kepuasan pelanggan dan loyalitas mereka terhadap sebuah layanan jasa, terutamanya adalah dari jenis layanan perusahaan jasa transportasi dan logistik akan semakin mendorong tingginya pertumbuhan dan profitabilitas yang akan terus berkelanjutan bagi perusahaan tersebut. Namun sebaliknya, jika pelanggan merasa tidak senang, maka penjualan akan mengalami penurunan dam akhirnya perusahaan tersebut akan kehilangan bisnisnya. Begitu juga dengan kepuasan layanan untuk perusahaan jenis jasa pengiriman atau logistik ini.

Ditengah semakin pesatnya pertumbuhan dunia bisnis e-Commerce di Indonesia, perusahaan-perusahaan logistik yang masih menggunakan cara-cara tradisional beresiko sangat besar untuk kalah dalam menghadapi persaingan dengan perusahaan logistik yang lebih besar dan sudah menggunakan perkembangan teknologi terbaru. Karena tingkat persaingan yang begitu kompetitif serta dari adanya kebiasaan-kebiasaan dari para pelanggan yang semakin cerdas dalam memilih-milih jenis layanan sebelum akan benar-benar memutuskan untuk menggunakannya malah akan semakin memperkuat dari tingginya tingkat persaingan dari pelayanan jasa seperti ini.

Selain itu juga, para pelanggan tentunya akan lebih memikirkan harga dan juga dari sisi ketepatan waktu pengiriman yang menjadi alasan paling utama bagi para pelanggan tersebut dalam pemilihan layanan jasa logistik. Akan tetapi, secara keseluruhan bagaimana perusahaan tersebut akan mampu dalam menjaga interaksi dengan para pelanggannya menjadi salah satu alasan terkuat bagi pelanggan untuk tetap bertahan dalam menggunakan layanan perusahaan jasa logistik.

Karena alasan itulah, mengapa jenis perusahaan logistik juga perlu untuk lebih memberdayakan pelayanan usaha dengan sedikit solusi manajemen hubungan pelanggan atau yang biasa disebut dengan Customer Relationship Management (CRM).

1. Mengapa perusahaan jasa pelayanan harus menggunakan CRM ini untuk tujuan Logistik & Deliverynya?

Terdapat banyak hal yang menjadi inti dari mengapa sejenis perusahaan pelayanan jasa logistik di Indonesia harus menggunakan teknologi CRM ini, beberapa diantaranya adalah karena peran dari Work Force Automation (WFA) pada Sistem CRM tersebut.

• Menetapkan peringatan/pemberitahuan Geofence pada suatu lokasi tertentu.
• Melihat titik lokasi kurir dimanapun dia berada.
• Sebagai salah satu alat untuk End-to-End Operational Management.
• Fitur Geo-Tagging yang memang berfungsi untuk memastikan bahwa paket sudah dikirimkan ke lokasi yang benar.
• Laporan KPI otomatis.
• Melihat kinerja dan performa.

2. Perbedaan paling mendasar antara implementasi sistem tradisional dengan implementasi teknologi Work Force Automation (WFA).

• Dalam hal laporan pengiriman.

Tata cara tradisional, yaitu : Dengan cara memasukkan rincian-rincian pengiriman satu per satu ke dalam sistem dan kemudian akan mencetak kembali (membuang banyak biaya untuk penggunaan kertasnya).

Cara kerja WFA: Sistem pada WFA dapat langsung menghubungkan pada semua sistem yang sudah dimiliki oleh perusahaan. Dengan cara seperti ini, maka segala pekerjaan yang lebih bersifat administratif akan langsung terpangkas lebih banyak.

• Pendelegasian tugas-tugas.

Tata cara tradisional, yaitu dengan cara memberikan tugas kepada para kurir atau petugas lapangan dengan cara memberikan dokumen kepada para petugas. Yang itu artinya adalah kurir yang bertugas harus kembali ke admin untuk menerima tugas barunya.

Cara kerja WFA : Kurir akan langsung bisa menerima tugas dari kantornya cukup hanya dengan memberikan pemberitahuan melalui smartphonenya. Dimana perintah tugas tersebut juga sudah dilengkapi dengan beberapa perincian-perinciannya.

• Kepastian dalam hal pengiriman.

Tata cara tradisional: Apakah Anda sudah pernah mengalami kehilangan paket karena tracking yang tidak transparan dari seorang kurir? Kasus seperti ini juga lebih sering terjadi karena tidak adanya sistem autentikasi seperti yang diperlukan untuk tugas validasi penerima.

Cara kerja WFA: Memerlukan autentikasi sebagai satu penunjang utama bahwa paket memang sudah diterima oleh orang yang benar dengan lokasi yang tepat pula. Autentikasi WFA sendiru juga bisa bermacam-macam, mulai dari foto lokasi, foto penerima, tanda tangan digital dan lain sebagainya.

• Kinerja dan produktivitas.

Tata cara tradisional: Perusahaan tidak dapat melihat bagaimana kurir tersebut bekerja. Apakah bekerja dengan efektif dan efisien untuk lebih produktif atau malah justru sebaliknya? Tidak ada cara untuk memastikan dimana posisi kurir yang sebenarnya berada.

Cara kerja WFA: Sudah dilengkapi dengan GPS tracking yang memungkinkan untuk melihat dimanapun lokasi dan posisi kurir barang tersebut sedang berada.

3. Lalu sekarang, apa saja yang bisa didapatkan oleh perusahaan jasa logistik yang sudah mampu mengimplementasikan CRM ini di Indonesia?

Terdapat banyak sekali manfaat yang bisa Anda dapatkan, dan beberapa manfaat-manfaat lainnya yang nantinya akan bisa Anda gali ketika Anda sudah mengimplementasikan teknologi CRM. Berikut ini adalah benefit yang nantinya akan bisa Anda dapatkan dalam hal implementasi CRM ini.

• Memantau proses penjualan dengan lebih mudah dan cukup ringkas.

Seringkali perusahaan yang masih menggunakan cara-cara tradisional dalam merekap hasil penjualan yang sudah tercapai oleh tim sales dan marketingnya. Dengan pengimplementasian teknologi CRM ini, maka semua tim yang sudah memiliki kewenangan atas penjualan tersebut akan dapat dengan mudah memantau hasil yang selama ini sudah dicapai, karena data penjualan sudah tersimpan dalam satu tempat.

• Lebih mudah dalam hal pemantauan dari proses negosiasi.

Dengan penggunaan teknologi CRM ini, maka tim sales representatif akan dapat dengan mudah untuk melaporkan proses negosiasi yang sedang mereka kerjakan. Proses seperti inipun akan menjadikan para staff atau sales manager yang sedang bertugas dikantor akan dapat langsung memantau proses tanpa harus menunggu sales representatif untuk kembali lagi ke kantor.

• Memantau jumlah pengiriman.

Dengan data-data yang sudah tersimpan pada sistem CRM ini, maka perusahaan akan dapat dengan mudah dalam memantau jumlah pengiriman yang selama ini sudah dilakukan oleh pelanggannya. Sebagai salah satu contoh, Perusahaan logistik yang sudah Anda miliki saat ini telah bekerja sama dengan perusahaan e-commerce. Untuk melihat bagaimana potensi dari perkembangan e-commerce ini ini, maka perusahaan dapat memantaunya langsung dari laporan jumlah pengiriman dari sistem CRM tersebut.

Nah, itulah sedikit penjelasan tentang bagaimana implementasi dari penggunaan CRM (Customer Relationship Management) dengan Cloud Based dalam bidang usaha jasa transportasi dan logistik di Indonesia, semoga bisa bermanfaat bagi Anda sekalian, terimakasih dan salam sukses pengusaha Indonesia. Apabila bapak ibu membutuhkan informasi lebih lanjut terkait artikel di atas dan membutuhkan sistem manajemen terintegrasi dan sistem informasi manajemen (SIM) terintegrasi, manajemen sistem terkait dokumen seperti pembuatan SOP dan lainnya, silahkan hubungi groedu@gmail.com atau kontak kami di 081-252982900 atau kontak di 081-8521172. Kami siap membantu. Sukses selalu.

Tinggalkan komentar