MANAJEMEN GUDANG FARMASI

Gudang PBF

Dalam segala bisnis, gudang merupakan faktor penting yang tidak boleh dilupakan. Tidak terkecuali untuk bisnis farmasi. Dalam industri farmasi, gudang merupakan sarana pendukung kegiatan produksi dan operasi yang berfungsi untuk menyimpan bahan baku, bahan kemas dan obat jadi yang belum didistribusikan. Selain itu, gudang juga berfungsi untuk melindungi bahan dari pengaruh luar dan binatang pengerat, serangga, dan melindungi obat dari kerusakan. Agar bisnis dapat berjalan sesuai dengan semestinya maka pengelolaan pergudangan secara benar atau yang sering disebut dengan Manajemen Pergudangan memang sangat diperlukan.
Dalam Manajemen Pergudangan terdapat 4 cakupan antara lain:
• Mengatur orang/petugas (SDM),
• Mengatur penerimaan barang,
• Mengatur penataan/penyimpanan barang,
• Mengatur pelayanan akan permintaan barang.

Adapun sasaran pengelolaan gudang (manajemen pergudangan) adalah:

  1. Fasilitas
    • Penyediaan serta pengaturan yang baik terhadap fasilitas/perlengkapan/peralatan yang dibutuhkan dalam gudang.
    • Pemakaian ruang seefektif mungkin.
    • Memungkinkan pemeliharaan yang baik dan mudah untuk semua fasilitas gudang.
    • Fleksibilitas terhadap perubahan.
    2.Tenaga Kerja
    • Penggunaan tenaga kerja seefektif mungkin.
    • Mengurangi resiko kecelakaan kerja.
    • Memungkinkan pengawasan yang baik.
  2. Barang
    • Menghindari kerusakan barang ataupun yang mempengaruhi kualitasnya.
    • Menghindari terjadinya kehilangan barang.
    • Mengatur letak agar hemat tempat/ruang.
    • Pengaturan aliran keluar – masuknya barang.

Syarat-syarat gudang (sesuai dengan GMP)
Agar dapat menjalankan fungsinya dengan benar, maka gudang harus memenuhi persyaratan – persyaratan yang telah ditentukan dalam Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) Terkini. Syarat-syarat tersebut di antaranya :

  1. Harus ada Prosedur Tetap (protap) yang mengatur/tata cara kerja bagian Gudang, termasuk didalamnya mencakup tentang tata cara penerimaan bahan, penyimpanan dan distribusi bahan/produk.
  2. Gudang harus cukup luas, terang dan dapat menyimpan bahan dalam keadaan kering, bersuhu sesuai dengan persyaratan, bersih dan teratur.
  3. Harus ada Prosedur Tetap (protap) yang mengatur/tata cara kerja bagian Gudang, termasuk didalamnya mencakup tentang tata cara penerimaan bahan, penyimpanan dan distribusi bahan/produk tentang tata cara penerimaan bahan, penyimpanan dan distribusi bahan/produk.
  4. Harus ada Prosedur Tetap (protap) yang mengatur/tata cara kerja bagian Gudang, termasuk didalamnya mencakup.
  5. Harus terdapat tempat khusus untuk menyimpan bahan yang mudah terbakar atau mudah meledak (misalnya alkohol atau pelarut -pelarut organik).
  6. Tersedia tempat khusus untuk produk atau bahan dalam status “karantina” dan “Ditolak”.
  7. Tersedia tempat khusus untuk melakukan sampling (sampling room ) dengan kualitas ruangan seperti ruang produksi (grey area).
  8. Pengeluaran bahan harus menggunakan prinsip FIFO (First In First Out) atau FEFO (First Expired First Out)

Kapasitas Gudang
Salah satu hal yang sangat mempengaruhi berfungsi tidaknya gudang adalah kapasitas dari gudang itu sendiri. Dalam menentukan kapasitas gudang, maka keadaan yang harus dipertimbangkan adalah keadaan maksimum.
Untuk dapat menghitung besarnya kapasitas gudang yang harus dipenuhi, maka diperlukan data tentang : (1) jumlah pesanan (order quantity) dalam suatu periode tertentu yang dilakukan, (2) besarnya sediaan pengaman yang ditentukan, (3) variasi lead time, dan (4) fluktuasi pemakaian.

Semoga artikel diatas bermanfaat bagi pembaca, apabila pembaca membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai artikel di atas, serta membutuhkan pembangunan manajemen PBF, apotik dan perijinannya silahkan hubungi kami di https://wa.me/6281252982900. Kami siap mendampingi anda.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s