Pada saat ekonomi makro belum terjadi saja masih banyak perusahaan yang tidak berjalan mulus dan lancar dalam bisnisnya, apalagi ketika masa sulit ini. Sebab-sebab yang sering terjadi adalah perusahaan dioperasikan tidak efektif, banyak kebocoran di sana-sini, lalu pendapatan dari aktivitas penjualan tidak dapat lagi menutupi biaya operasional.

Perusahaan dioperasikan tidak efektif karena semuanya serba manual sehingga banyak sekali kebocoran yang terjadi, khususnya dibagian keuangan.  Lalu bagaimana nasibnya perusahaan seperti ini jika ingin bertahan. Orang bersumpah mungkin tinggal nunggu hari saja. Tetapi jangan terlalu pesimis dengan keadaan seperti ini selama kita kreatif dan mau menggali peluang-peluang baru. Ada banyak  cerita ketika perusahaan lain terseok-seok, maka perusahaan lain bisa bertahan berkat mengambil peluang yang dulunya tidak pernah dilirik.  Lalu bagaimana peluang-peluang itu bisa diambil?

Selidiki sumber daya dan kemampuan perusahaan mulai dari mesin produksi, sumber daya manusia, gedung yang dimiliki, kendaraan yang dimiliki, serta sumber daya lainnya yang kita miliki. Apa yang menarik dan unggul di bagian ini? Terbersit ketika kita memiliki mesin dan mesin itu selama ini menganggur, maka kemungkinan bisa dijalankan dan dimanfaatkan untuk memproduksi barang orang lain atau memakainya sendiri.

Begitu pula dengan tenaga manusia yang handal tentunya bisa diberdayakan untuk menciptakan sesuatu yang orang lain tidak memikirkan sebelumnya. Pilihan yang sebelumnya selalu off line, digantikan dan ditambahkan dengan pilihan on line sehingga banyak memangkas biaya distribusi. Serta banyak lagi cara-cara yang bisa dilakukan dimasa krisis ini. Pilihan yang sebelumnya manual, digantikan dengan teknologi, dan ini sangat membantu jika mau memikirkan ulang. Ketika kondisi longgar seperti ini membenahi manajemen lebih rapi dapat menjadi jalan keluar yang sebelumnya sudah buntu karena tidak ada waktu. Pilihan software accounting misalnya, bisa menjadi jalan terbaik melakukan perbaikan dengan pencatatan yang semakin rapi.

Selain itu kekuatan suprantural bukanlah hal yang diremehkan, dan dapat dimasukan dalam manajemen perusahaan bahwa bisnis ini memiliki tujuan yang mulia. Serta keyakinan lainnya bahwa krisis ini sama seperti maka uang, dimana ada bagian sisi yang kalah dan sisi yang menang.