Sebuah keterampilan yang bururk akan membawa efek jangka panjang dan dapat menginfeksi seluruh organisasi. Hal ini bahkan bisa mempengaruhi retensi karyawan. Bahkan membuat beberapa profesional akan berhenti bekerja dan menjauh dari atasan dengan kepemimpinan buruk.
Di sisi lain, pemimpin kuat yang menggunakan keterampilan manajemen yang baik berdampak positif bagi perusahaan dalam berbagai cara, seperti mengurangi omset, meningkatkan moral, dan memberdayakan karyawan agar lebih produktif. Manajemen perlu memimpin dengan memberi contoh dan menciptakan lingkungan kerja yang positif bagi karyawan untuk bekerja dengan kapasitas terbaik mereka.
Dalam artikel kali ini akan kami sampaikan beberapa masalah yang timbul dari manajemen yang buruk, sekaligus menggambarkan bagaimana taktik pengelolaan yang baik dapat membantu menyelesaikan masalah tersebut di tempat kerja.

Masalah 1: Menghindari Pengenalan
Ketika karyawan tidak diakui atas prestasinya atau hanya dikritik karena kekurangannya, mereka tidak merasa dihargai dan bekerja dalam keadaan takut melakukan kesalahan. Ini masalah umum dan ketika orang tidak dikenali, mereka tidak akan termotivasi.
Keterampilan manajemen yang baik mencakup kemampuan berkomunikasi secara efektif. Kemampuan ini bukan hanya tentang mendelegasikan. Ini juga mencakup upaya untuk secara aktif memberi tahu karyawan bahwa mereka dihargai. Melakukan komunikasi yang konsisten dan terbuka, di mana karyawan menerima umpan balik yang membangun. Manajer harus memberikan panduan kepada bawahan untuk memperbaiki kelemahan sekaligus merayakan kekuatan dan pencapaian karyawan tersebut.
Masalah 2: Menjalankan Rapat Yang Buruk
Mungkin Anda perlu menghadapai sebagian besar rapat hanya menghabiskan waktu dengan sedikit hasil. Ada keterputusan antara keinginan manajer untuk tetap mengikuti dan mendelegasikan tugas, dan ketidaktertarikan karyawan untuk hadir. Rapat sering dianggap merepotkan staf, yang biasanya harus menghentikan proyek mereka untuk fokus pada menarik laporan, meringkas proyek dan mempresentasikan ide baru atau berbagi pendapat. Gangguan ini menyebarkan fokus mereka, membunuh produktivitas dan moral mereka.
Tetap teratur adalah salah satu keterampilan manajemen puncak yang diperlukan untuk menjalankan perusahaan yang sukses. Manajemen yang baik berarti mengidentifikasi karyawan mana yang harus hadir dan mana yang dapat tetap menjalankan tugas mereka saat ini
Pemimpin perlu mengirimkan agenda agar rapat tetap berjalan sesuai rencana. Jika semua karyawan diberi pengarahan jadwal, mereka akan lebih siap dan memiliki proses untuk diikuti. Ketika topik-topik tidak bersinggungan, gunakan agenda untuk membawa semua orang kembali ke tujuan dan tujuan rapat. Akhiri pertemuan dengan meminta umpan balik. Berikan pendapat kepada karyawan agar mereka dapat menawarkan saran tentang cara meningkatkan efisiensi rapat.
Masalah 3: Menanamkan Rasa Takut
Manajer yang buruk mengancam keamanan kerja karyawan. Ketika karyawan merasakan PHK yang akan segera terjadi, gosip menyebar ke seluruh kantor. Pekerja yang ketakutan bahkan akan menggunakan waktu perusahaan untuk mencari pekerjaan baru. Bahkan jika tidak, moral mereka akan berkurang, dan mereka akan berhenti mempercayai dan menghormati tim manajemen. Manajer yang menanamkan rasa takut cenderung menyalahkan, menahan informasi, dan menjawab pertanyaan dengan cara yang tidak jelas dan tidak berkomitmen. Mereka menahan diri untuk tidak menunjukkan belas kasihan dan menciptakan kepribadian yang tampak tidak dapat didekati. Mereka juga berkembang karena tidak dapat diprediksi; dan itu berpengaruh, karena ketika karyawan tidak yakin, mereka ketakutan.
Menciptakan lingkungan yang berpusat pada kepercayaan dan kejujuran. Karyawan tidak boleh membawa stres berat yang disebabkan oleh pertanyaan apakah setiap hari adalah hari terakhir mereka. Lakukan transparansi dengan secara terbuka membagikan informasi perusahaan yang bersangkutan. Alih-alih menyalahkan orang lain, ambillah tanggung jawab sambil mengubah kegagalan menjadi peluang untuk berkembang. Hal terburuk yang dapat dilakukan manajer adalah menciptakan lingkungan negatif.
Masalah 4: Menciptakan Lingkungan Negatif
Ketika manajer melakukan berbagai hal yang telah disebutkan pada poin-poin sebelumnya, tentu saja mereka akan menciptakan lingkungan kerja yang negatif. Jika karyawan menderita kegelisahan dan stres, mereka tidak akan bekerja dengan baik. Aspek tempat kerja yang buruk termasuk kebijakan yang tidak konsisten, favoritisme, dan kurangnya kehadiran manajerial.
Pertahankan kebijakan yang konsisten, perlakukan semua orang dengan adil dan “hadir”. Lompat ke parit dengan karyawan Anda, apa pun level mereka. Ketika manajer hadir, mereka menunjukkan bahwa mereka memandang karyawan sebagai sederajat. Memerintah dari menara gading terasa mengisolasi dan elitis.
Terakhir, pastikan karyawan merasa nyaman mendiskusikan kompensasi mereka dan masalah terkait pekerjaan lainnya yang tidak mereka puas. Budaya transparan mendorong kerja tim, dan membangun rasa saling menghormati dan kepercayaan di antara semua tingkat organisasi.
Menjabat sebagai pimpinan atau manajer pada sebuah perusahaan, sangat diwajibkan bagi Anda untuk mengerti bagaimana menjadi pemimpin yang baik yang disegani karyawan bukan atas dasar ketakutan, melainkan murni karena kenyamanan yang Anda tunjukkam pada mereka. Jika Anda kini tengah merasa terhalangi dengan ini dan membutuhkan pelatihan managerial skill untuk meningkatkan keterampilan kepemimpinan Anda. Silahkan hubungi kami melalui email groedu@gmail.com, atau bisa langsung menghubungi kami melalui nomor whatsapp https://wa.me/62812-5298-2900. Kami siap membantu Anda.