
Setiap organisasi, terlepas dari struktur, sifat operasi, atau ukurannya, memiliki risiko reputasi. Semua risiko itu sendiri signifikan, tetapi kerusakan reputasi akan berdampak secara dahsyat pada organisasi, karena reputasi adalah salah satu aset terbesar perusahaan.
Terkadang yang diperlukan hanyalah rumor untuk membuat publik kehilangan kepercayaan pada suatu organisasi, dan mengakhirinya dengan cepat. Seperti kata Warren Buffet, “dibutuhkan waktu 20 tahun untuk membangun reputasi, dan lima menit untuk menghancurkannya”.
Kebakaran di fasilitas manufaktur dapat mengakibatkan kerusakan properti, cedera karyawan, dan hilangnya pendapatan, tetapi jika operasi tidak dapat dilanjutkan dengan cepat atau dialihdayakan, pelanggan akan kehilangan kepercayaan pada ketersediaan produk dan pergi ke tempat lain.
Jika sebuah restoran populer diekspos secara terbuka untuk praktik perekrutan yang diskriminatif, ia akan kesulitan menarik staf baru dan harus memperbaiki reputasinya atau berisiko bangkrut.
Baca juga : manajemen pemasaran seberapa penting dalam perusahaan
Ada beberapa langkah kunci dalam mencegah dan menanggapi risiko reputasi, silahkan simak hingga akhir artikel.
1. Jadikan Risiko Reputasi Sebagai Bagian dari Strategi dan Perencanaan
Penting untuk mengenali dampak reputasi terhadap kesuksesan. Menyelidiki kelemahan dan menentukan atribut reputasi yang relevan dalam organisasi. Lakukan brainstorming skenario potensial yang dapat merusak persepsi publik dengan karyawan di berbagai tingkatan, karena mereka mungkin memiliki kontribusi yang unik.
Tentukan indikator dan peringatan untuk setiap atribut sehingga Anda tahu kapan harus mengambil tindakan. Misalnya, keluhan pelanggan tentang kebersihan sebuah restoran menunjukkan bahwa standar perlu dinaikkan sebelum dikenal sebagai tempat makan yang tidak aman.
2. Kontrol Proses
Standarisasi, teknologi, kebijakan, dan prosedur mengurangi kemungkinan dan keparahan kejadian yang dapat menyebabkan kerusakan reputasi. Dengan berfokus pada penyediaan produk dan layanan berkualitas secara konsisten, kecil kemungkinannya akan ada kesalahan yang merugikan.
Jika sesuatu benar-benar terjadi, Anda dapat mengurangi tingkat kerusakan reputasi dengan menjelaskan langkah-langkah yang Anda lakukan untuk mencegah insiden tersebut dan bagaimana Anda akan mencegahnya agar tidak terjadi lagi. Pilih dengan hati-hati pihak ketiga untuk bekerja sama dan perlakukan karyawan secara adil untuk menghindari skandal di bagian luar.
3. Memahami Segala Tindakan Dapat Mempengaruhi Persepsi Masyarakat
Dewan dan manajemen puncak harus mengakui pentingnya manajemen risiko reputasi, dan manajer menengah harus memimpin dengan memberi contoh untuk mempromosikan pesan positif kepada pemangku kepentingan utama.
Pelatihan, kebijakan, dan prosedur organisasi dapat memastikan bahwa semua karyawan mengetahui bagaimana berperilaku dan merespons dengan tepat dalam situasi apa pun. Ketika reputasi terancam, karyawan harus bertindak cepat dan bertanggung jawab sambil melakukan apa pun dalam kekuasaan mereka untuk memengaruhi gagasan publik secara positif.
4. Memahami Ekspektasi Pemangku Kepentingan
Ketika Anda tahu apa harapan klien, akan lebih mudah untuk memenuhinya. Jangan mencoba menetapkan harapan terlalu tinggi dengan menjanjikan penawaran yang tidak dapat Anda ikuti — ini akan menjadi bumerang ketika Anda dikenal sebagai organisasi yang tidak dapat memenuhi kata-katanya. Pelajari apa yang pelanggan, pemegang saham, dan karyawan harapkan dari organisasi dan manajemen, dan berusaha untuk memenuhi kondisi ini.
Baca juga : Tips Bisnis Bahan Mentah agar Bisa Bersaing Di Zaman Modern
5. Fokus Pada Citra dan Komunikasi yang Positif
Dalam semua situasi, adalah kunci untuk secara konsisten mengirimkan komunikasi yang positif. Seiring waktu, ini akan membangun reputasi Anda di benak publik, mengurangi dampak kerusakan di masa mendatang. Selalu beri tahu klien dan karyawan apa yang terjadi dan bagaimana Anda menanggapi insiden di organisasi atau lingkungan.
Layanan pelanggan, transparansi, tata kelola yang baik, dan pertumbuhan yang stabil adalah beberapa pesan terpenting yang ingin disampaikan. Jelas, Anda tidak selalu bisa menyenangkan semua orang, jadi fokuslah untuk memuaskan pemangku kepentingan terpenting Anda terlebih dahulu. Kami akan membahas dampak media sosial terhadap komunikasi di postingan blog selanjutnya.
6. Buat Rencana Respons dan Darurat
Jika yang terburuk terjadi, organisasi Anda harus siap untuk merespons dengan cepat dan tepat. Setiap menit yang berlalu dapat menjadi sangat penting dan mengurangi rasa hormat publik terhadap organisasi Anda dan para manajernya.
Meskipun sangat diremehkan di beberapa organisasi, risiko yang ditimbulkan oleh reputasi adalah serius. Ini adalah efek samping potensial dari setiap risiko yang dapat terjadi, jadi sangat penting untuk memantaunya. Tanpa manajemen reputasi yang efektif, mungkin diperlukan waktu lama bagi organisasi untuk pulih dari insiden kecil.
Info lanjutan silahkan klik di SINI : info lanjutan
Ini adalah salah satu poin dalam menjaga kelangsungan hidup sebuah organisasi. Karena sudah banyak terbukti beberapa organisasi meskipun sudah puluhan tahun membangun brand, akhirnya harus bangkrut karena reputasi yang jelek dimata sosial, semisal holywings. Oleh karena itu akan menjadi sangat dan sangat penting untuk menjaga reputasi organisasi.
Semoga artikel di atas bermanfaat bagi pembaca, apabila membutuhkan pendampingan dalam merapikan manajemen, silahkan klik di SINI.
INFO PELATIHAN TERKAIT :FORM DAFTAR

Membangun Tim penjualan yang handal
Training dan Konsultasi bisa klik di FORM DAFTAR