
Bukan rahasia lagi bahwa lingkungan kerja modern berubah dengan sangat cepat. Sementara banyak dari perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan budaya tempat kerja dan memberikan keseimbangan kerja/kehidupan yang lebih baik kepada karyawan, tanggung jawab ada pada HR untuk menerapkan praktik baru ini.
Artikel ini akan menguraikan masalah HR teratas tahun 2022 yang kemungkinan akan dihadapi oleh para pemimpin HR.
1. Mensukseskan metode hybrid
Pandemi memaksa perusahaan untuk mengadopsi kebijakan 100% bekerja dari rumah. Saat mereka menyambut karyawan mereka kembali ke kantor atau bersiap untuk melakukannya, banyak yang akan melakukannya dalam mode hybrid. Pengusaha harus beradaptasi dengan harapan baru ini.
Baca juga artikel : 5 sebab tingginya turn over karyawan di Perusahaan
Selain menemukan pengaturan yang akan berhasil baik bagi karyawan maupun pemberi kerja, mereka harus menerapkan dan mengelola cara kerja yang kompleks. Menurut Gartner, tantangan terbesar adalah melestarikan budaya perusahaan dan memberikan pengalaman karyawan hybrid. Untuk tidak meninggalkan kebutuhan bisnis yang terlewat, pastikan untuk berkomunikasi dengan karyawan, melatih pekerjaan hybrid, menemukan kembali kehidupan kantor, mendorong kolaborasi, dan merangkul pengalaman dan manajemen berbasis keterampilan. Berikut beberapa cara yang bisa dipertimbangkan.
- Bangun dan jalankan dengan cepat: 100% online dan jarak jauh
- Sentralisasi data karyawan
- Mempromosikan pengembangan keterampilan
- Sederhanakan pelatihan untuk karyawan baru, bahkan dari jarak jauh
- Latih karyawan secara tatap muka, virtual, atau keduanya
- Ciptakan budaya umpan balik yang berkelanjutan
- Integrasikan SDM ke dalam alur kerja
- Sederhanakan akses karyawan ke proses SDM dari aplikasi seluler
Keberhasilan akan bergantung pada kemampuan Anda untuk mengintegrasikan pekerjaan hybrid ke dalam model bisnis Anda dan melibatkan karyawan selama masa transisi. Partisipasi mereka akan menunjukkan apa yang menarik dan tidak menarik bagi mereka dan membantu Anda membangun model yang akan memfasilitasi penerimaan mereka.
2. Mengatasi Kekurangan Tenaga Kerja
Kekurangan tenaga kerja akan menahan pertumbuhan dan membuat perusahaan lebih sulit untuk merekrut dan mempertahankan karyawan. Situasi ini kemungkinan akan berlanjut seiring bertambahnya usia populasi. Dalam hal ini, pengalaman karyawan perlu menjadi bagian dari solusi.
Meskipun pengalaman karyawan sangat penting dalam agenda perusahaan, beberapa perusahaan telah mengintegrasikannya ke dalam strategi SDM mereka secara keseluruhan dan menuai manfaat nyata. Lebih dari sekadar kata kunci, ini adalah perubahan pola pikir yang membutuhkan keterlibatan seluruh organisasi.
Perusahaan yang berkomitmen pada transformasi berkelanjutan dari pengalaman karyawan akan lebih mampu menarik, merekrut, melibatkan, dan mempertahankan bakat. Pemimpin SDM yang ditugaskan untuk merancang pengalaman karyawan perlu mempertimbangkan harapan baru karyawan di setiap tahap perjalanan mereka.
3. Memikirkan Masa Depan Pekerjaan
Pekerjaan telah berubah. Pandemi telah mempercepat transformasinya dan para ahli sepakat bahwa kelangkaan tenaga kerja dan otomatisasi akan membantu merevolusinya. Karena transformasi sudah berlangsung, mengapa tidak melanjutkannya dan mempersiapkan karyawan sekarang untuk masa depan pekerjaan.
Baca juga artikel : kiat kesehatan mental yang tepat untuk karyawan anda selama masa krisis
Kini saatnya para pemimpin SDM memikirkan masa depan pekerjaan dan membangun gambaran masa depan organisasi. Ini harus mencakup faktor-faktor seperti: potensi otomatisasi perusahaan, dampak otomatisasi pada pekerjaan, kebutuhan tenaga kerja masa depan, dampak kekurangan karyawan, dan menjembatani kesenjangan antara keterampilan karyawan saat ini dan yang akan dibutuhkan.
Pemimpin SDM yang secara efektif mempersiapkan tantangan ini akan membantu organisasi mereka menciptakan tenaga kerja yang produktif dan beragam. Semua orang mulai dari karyawan tingkat lini hingga staf eksekutif perusahaan akan menuai manfaatnya. Semoga bermanfaat. Apabila membutuhkan informasi lebih lanjut dan membutuhkan bantuan dalam pembangunan organgisasi sales dan marketing baik offline dan online, silahkan klik DI SINI.