Modal kerja perusahaan merupakan uang dalam bentuk tunai dan juga aktiva lain yang dapat diuangkan dengan mudah, untuk membiayai berbagai macm aktivitas operasional perusahaan. Dengan cara mengetahui informasi yang lebih mendetail tentang modal kerja danlebih akurat, maka Anda akan bisa membuat sebuah perencanaan dan pengelolaan usaha dengan lebih tepat. Selain itu juga bisa semakin mempermudah bagi Anda dalam menentukan keputusan investasi yang jauh lebih tepat sasaran.
Mengatur perputaran modal kerja adalah salah satu fungsi yang sangat riskan bagi perkembangan sebuah perusahaan. Hal seperti ini juga bisa menjadi sebuah tolak ukur apakah kelak perusahaan Anda dapat membayar segala kewajiban-kewajiabannya seperti berupa pinjaman-pinjaman dan berapa lama untuk jangka waktu yang dibutuhkan untuk membayarnya. Karena perusahaan yang berdiri tanpa adanya permodalan yang kuat juga menyebabkan terjadinya permasalahan yang lebih menyulitkan suatu saat nanti. Jadi, biasanya untuk pengaturan modal ini bisa menjadi sebuah penentu apakah sebuah aktivitas bisnis yang sedang dijalankan sudah benar-benar efisien atau tidak.
Strategi untuk Mengatur Modal Kerja Agar Bisa Lebih Efektif dan Lebih Tepat SasaranBagi Perusahaan
Terdapat beberapa strategi yang bisa diterapkan tentang bagaimana dalam mengatur perputaran modal kerja perusahaan agar usaha Anda tidak sampai mengalami kebangkrutan. Meskipun sebenarnya strateginya masih sangat sederhana, namun bagi seorang yang belum berpengalaman bisa menjadi hal yang sedikit lebih rumit. Jika saat ini Anda sedang berada pada posisi sedang mencari referensi tentang bagaimana cara yang paling tepat dalam mengelola modal kerja perusahaan Anda. Maka beberapa poin-poin dari strategi di bawah ini akan bisa menjadi bahan pertimbangan terbaik bagi Anda semua.
1. Melakukan Penghitungan Terhadap Modal Kerja.
Hal pertama dan yang paling penting yang harus Anda lakukan adalah dengan cara menghitung modal kerja yang masih Anda miliki atau yang sudah dikeluarkan. Jika sudah ketemu angka-angka yang pas. Maka tinggal melakukan pengkalkulasian kekuatan dari modal tersebut bagaimana untuk menopang kehidupan perusahaan. Selain itu juga, bedakan antara modal dan keuntungannya agar sisanya bisa Anda masukkan sebagai sebuah tabungan bagi perusahaan di masa mendatang. Dan Anda harus mengetahui di titik mana modal tersebut akan dapat menopang berbagai aktivitas dari operasional usaha Anda.
2. Mengelola Tagihan-Tagihan Perusahaan.
Membangun sebuah usaha bukanlah suatu perkara yang mudah, terlebih lagi apabila skalanya adalah sudah berskala besar. Anda juga akan semakin dituntut untuk memiliki kemampuan manajemen yang baik dalam mengelola tagihan-tagihan Anda. Terutamanya terhadap partner bisnis atau para konsumen Anda. Usahakan agar berbagai tunggakan-tunggakan dari para pelangggan segera dibayarkan secara tepat waktu. Dan jika sudah terlanjur basah, maka berikan saja penawaran berupa diskon bagi mereka yang melunasinya dengan lebih awal. Hal seperti ini harus dilakukan untuk menghindarkan perusahaan dari terjadinya kerugian secara finansial.
3. Menahan Diri untuk Tidak Terburu-buru Membeli Aktiva Tetap.
Jika usaha Anda masih belum berjalan dengan stabil. Maka jangan pernah memberanikan diri untuk nekat membeli aktiva tetap (gedung baru atau mesin baru), dengan sistem hutang jangka pendek. Hal ini dikarenakan aktiva tetap akan semakin sulit untuk ditukar kembali dalam bentuk uang tunai. Yang mana jika terjadi secara berkepanjangan maka akan sangat berpengaruh besar terhadap modal kerja Anda. Dan bukan tidak mungkin akan semakin menggoyahkan arus keuangan perusahaan.
4. Mengelola Perputaran Kas dan Menjaganya Agar Tetap Balance.
Pada internal organisasi perusahaan, sangat penting untuk tetap menjaga agar pemasukan kas masih tetap balance atau seimbang. Karena, income harus selalu dikelola dengn sebaik mungkin. Sehingga ketika terjadi krisis pada perusahaan Anda, maka Anda tidak perlu lagi menggunakan modal kerja untuk menanggulangi masa paceklik tersebut. Anda masih memiliki tabungan dalam bentuk uang kas yang masih bisa digunakan untuk berbagai macam kebutuhan darurat yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi.
5. Tetap Konsisten dengan Produk.
Mengatur perputaran modal kerja agar bisnis Anda tidak menjadi bangkrut bukan berarti Anda harus membuat stock produk dengan sesedikit mungkin untuk menghindari terjadinya kerugian (apabila bergerak dalam bidang produksi). Anda juga harus tetap mempertahankan konsistensi dalam menyediakan jumlah produk yang lebih ideal agar tidak sampai kelebihan atau kekurangan). Salah satunya adalah dengan jalan mengaplikasikan metode JIT atau Just in Time agar menjadi lebih efisien.
6. Melunasi Segala Hutang-Hutang Jangka Pendek.
Jika Anda meminjam uang kepada pihak tertentu dalam bentuk hutang jangka pendek untuk menambah permodalan perusahaan. Maka usahakan untuk segera melunasinya pada saat menjelang tanggal jatuh temponya sudah sangat dekat. Jika memang dirasa perlu, mintalah orang terdekat Anda untuk selalu mengingatkan. Hal ini harus selalu dilakukan demi menghindarkan perusahaan Anda dari terjadinya ketidakseimbangan perputaran keuangan.
Itulah beberapa cara untuk mengatur perputaran modal perusahaan yang bisa Anda coba terapkan pada usaha Anda. Semoga usaha yang sedang Anda jalankan saat ini semakin berkembang. Apabila anda membutuhkan laporan keuangan : neraca, rugi dan laba serta arus kas dan menggunakan software accounting untuk kebutuhkan analisa keuangan perusahaan silahkan hubungi groedu@gmail.com atau kontak 081-8521172 atau 081-252-982900 kami siap membantu.