Forecasting atau proses peramalan merupakan suatu proses yang bertujuan untuk memproyeksikan perkiraan penjualan dan pendapatan di masa yang akan datang. Forecasting seperti ini akan dilakukan dengan cara menyeimbangkan antara data-data penjualan dari masa lalu dengan berbagai informasi yang sudah didapatkan, seperti:
• Mengenal bagaimana kondisi pasar saat ini.
• Bagaimana memahami suasana politik.
• Perkiraan cuaca, dan lain sebagainya yang tentunya semuanya itu akan dapat sangat membantu dalam memprediksikan bagaimana kalkulasi peningkatan atau penurunan dari penjualan di masa yang akan datang.
Forecasting sendiri juga dapat membantu Anda dalam merencanakan strategi, produksi, dan juga proses distribusi untuk tahun-tahun yang akan datang. Salah satunya adalah dari pendekatan statistik untuk membuat prediksi penjualan dengan menggunakan metode top-down forecasting (peramalan atas ke bawah).
Definisi Dari Top-Down Forecasting (Peramalahan Atas ke Bawah)
Top-down forecasting akan dimulai dengan tampilan makro. Metode peramalan seperti ini akan dimulai dengan gambaran terbesar atas perusahaan secara keseluruhan, kemudian memecahnya menjadi beberapa bagian-bagian komponen seperti ke setiap masing-masing departemen, produk, dan layanannya.
Dengan kata lain, metode seperti ini mulai dari hal yang paling umum sampai ke yang lebih spesifik. Misalnya, dalam perkiraan penjualan untuk jenis industri bisnis Anda. Anda dapat mulai memecahnya berdasarkan lini produk dan jenis produknya. Berapa pangsa pasar yang Anda harapkan? Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukannya? Sumber daya seperti apa yang Anda butuhkan untuk penunjangnya? Semua jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat Anda jadikan sebagai sebuah data.
Semakin banyak informasi yang Anda miliki untuk membuat prediksi, maka akan menjadi semakin baik pula perencanaannya. Untuk tujuan penganggaran keuangan, anggaran agregat akan langsung dihitung dengan menggunakan dasar dan praktek dari industri sejenis yang terbaik. Mereka kemudian akan dialokasikan kepada departemen-departemen tertentu dan akhirnya akan masuk ke produk dan layanan tertentu juga.
Manfaat Menggunakan Metode Top-Down Forecasting
Top-down forecasting akan bisa bekerja dengan baik jika kekuatan pasar untuk jenis item produk dan area pasarnya adalah sama. Sebagai contoh, jika Anda sedang berjualan sepatu sekolah dan baju-baju olahraga yang bergerak secara bersamaan, maka akan sangat masuk akal jika Anda mampu memprediksikan berapa prosentasi akan terjual jika keduanya dijual secara bersamaan.
Beberapa produk individu tidak dapat menghasilkan data-data yang cukup untuk memprediksikan penjualannya. Semakin banyak data untuk beberapa jenis item, maka akan semakin memudahkan bagi Anda dalam memprediksikannya, karena Anda akan dapat melihat bagaimana polanya dan mampu memberikan perkiraan yang jauh lebih akurat. Peramalan top-down akan langsung bekerja dengan lebih baik jika diterapkan untuk proses perencanaan anggaran dan strategi, karena dapat memprediksikan bagaimana gambaran terbesar dari keseluruhan penjualannya.
Kekurangan Dari Penggunaan Metode Top-Down Forecasting
Peramalan top-down untuk memprediksikan bagaimana kondisi dari penjualan bisnis akan semakin memburuk ketika kondisi pasar dan pengiklanan barang berbeda. Peramalan top-down menjadi kurang akurat dan kemungkinan menjadi sangat kecil untuk bisa berhasil diterapkan pada tingkat item apabila dibandingkan dengan jenis peramalan bottom-up.
Hasil rata-rata yang nantinya akan bisa diperoleh dari jenis peramalan top-down juga tidak mungkin mampu dalam mewakili komponen-komponen dari setiap individu yang lebih tepat. Dan untuk alasan seperti inilah maka penggunaan metode peramalan top-down masih kurang cocok jika diterapkan untuk jenis perencanaan strategis dalam bidang manufaktur dan distribusi.
Forecast atau peramalan memang sangat penting untuk proses perencanaan bisnis dan pengambilan keputusan yang lebih tepat. Hal seperti ini sangat diperlukan untuk beberapa tujuan berikut, seperti:
1. Memantau bagaimana perputaran arus kas.
2. Mengidentifikasikan titik impas.
3. Menilai setiap kemampuan untuk pengembalian hutang.
4. Mengamankan pembiayaan dari luar.
5. Memaksimalkan pendapatan/laba.
Selain tentang peramalan, pengelolaan keuangan yang baik dan sangat penting untuk tetap Anda perhatikan. Karena Informasi yang nantinya akan disajikan dalam laporan keuangan juga dapat mencerminkan bagaimana kinerja perusahaan dan dapat digunakan untuk proses pengambilan keputusan yang lebih tepat.
Pengelolaan keuangan perusahaan juga bisa dilakukan dengan lebih mudah dengan menggunakan bantuan dari software akuntansi online yang akan menjadikan proses pembuatan laporan keuangan menjadi semakin mudah yang mampu menghasilkan laporan yang lebih cepat dan instan, dapat membantu Anda dalam membaca laporan keuangan di manapun dan kapan saja. Sangat penting untuk memantau bagaimana kondisi keuangan secara realtime demi masa depan dari bisnis Anda.
Nah, itulah sedikit penjelasan tentang bagaimana dalam memahami penggunaan metode peramalan bisnis top down forecasting atau metode penggunaan peramalan bisnis dari atas kebawah. Semoga bisa bermanfaat bagi Anda sekalian, terimakasih dan salam sukses.
Untuk melakukan peramalan yang akurat, selain melihat data lalu juga melihat trend. Nah, untuk melihat data masa lalu bisa digunakan software yang terkait dengan penjualan. Data terkait penjualan itu bisa menggunakan software accounting. Apabila bapak ibu membutuhkan pembimbingan dalam pembuatan SOP marketing, penjualan, produksi, HRD dan lain-lain serta pengaturan manajemen agar rapi, silahkan hubungi kami di 081-252982900 atau kontak 081-8521172. Kami siap membantu.