Seperti yang diketahui pada saat ini kebutuhan di rantai pasok dalam bisnis sangat penting dan menjadi urgensi. Sejak perkembangan bisnis on line di era terakhir ini, ditemukan data statisik peningkatan penggunaan jasa logistic yang ada di seantero Nusantara. Namun temuan yang cukup mengejutkan ini memiliki masalah tersendiri, seperti langkahnya SDM yang bergerak di bidang SCM secara professional, mulai dari Manager logitistik, manager supplay chain itu sendiri serta seperangkat SDM yang secara operasional berada dalam garda penyediaan dan delivery produk kepada konsumen.
Beberapa waktu lalu tanggal 4 Agustus 2017 diselenggarakan sesi sharing bagaimana mengembangakan SDM dibidang SCM yang mumpuni seperti kebutuhan yang ada di dunia dan era digital dan serba on line ini. Informasi terakhir JNE telah menambah 500 karyawan untuk operasional bisnisnya. Hal ini menunjukan perkembangan layanan logistic sangat tinggi demandnya. Bagaimana dengan perusahaan dan jasa logistic lainnya yang ada saat ini, tentu sangat membutuhkan SDM yang professional sesuai dengan talentnya.

Ada 5 topik pembahasan yang sangat dibutuhkan oleh seorang SDM di bidang SCM antara lain adalah :
1. General Thinking & learning
2. Interpersonal skill
3. Customer service dan business management skill
4. Technological/ICT/ Analytical skills
5. Logistic, transporter and supplay chain management specific skill
Lima poin di atas adalah skill yang wajib dimiliki SDM yang bergerak di bidang SCM. Menurut Bos Lazada betapa susahnya mencari SDM yang memiliki 5 skill sempurna itu, sehingga untuk membangun Tim di Logistik pada akhirnya harus membangun Logistiknya sendiri, dengan permasalahan dan hambatan penggunaan logistic luar sulit sekali memenuhi kebutuhan customer yang memiliki pola pembelian yang sangat beragam. Inilah tantangan di era digital dimana bisnis on line sudah mulai menggurita.
Pada sisi lain kesulitan tentunya bukan di bisnis on line, di bisnis konvensional seperti perusahaan yang bergerak dibidang distribusi produk, manufacturing dan lainnya juga mengalami hal yang sama. Bagaimana pemecahan ini terjadi? Selama perusahaan mengganggap divisi yang berkaitan dengan SCM ini adalah bagian yang penting, maka pembenahan SDM SCM sangat penting dan tidak bisa ditunda lagi.
Beberapa training yang berkaitan dengan poin diatas mungkin tidak bisa dihindari lagi seperti : problem solving & decision making, creative thinking, ability to big picture, communication skill, leadership & negotiation skill, time management, project management, quality management,data base applicatiaon dan lainnya sangat penting dilakukan untuk menunjang SDM dibidang SCM yang mumpuni.
Sesuai sharing yang dilakukan di Sinar Mas room di ITS beberapa hari lalu oleh Prof Nyoman Pujawan, pakar SCM ITS, hal yang harus diketahui adalah statistic kebutuhan SDM di bidang SCM seberapa jauh GAP-nya dengan kebutuhan industry pada saat ini. Hal ini harus diketahui lebih dalam sehingga langkah-langkah selanjutnya yang harus dilakukan bisa tepat sasaran. Semakin berkembangkan dunia usaha tidak menutup kemungkinan perguruan tinggi juga memiliki tanggung jawab dalam menyediakan SDM yang mumpuni di bidang SCM yang semakin dibutuhkan. Semoga artikel ini bermanfaat, apabila pembaca membutuhkan informasi lebih dalam mengenai perekrutan SDM dibidang SCM, Logistik & warehouse, Ware house system management dan software Distribusi serta lainnya yang terkait silahkan hubungi groedu@gmail.com, atau klik di sini. Kami siap membantu. (Frans M. Royan)