Sering kali pemilik produk sangat optimis dengan pasarnya. Cara berpikirnya sangat mudah, seperti semuanya lancar. Padahal seperti bongkahan es di laut yang terlihat kecil, tetapi bisa menenggelamkan kapal. Sejarah tenggelamnya Kapal pesiar Titanic adalah salah satu contoh yang sangat penting untuk tidak meremehkan sesuatu. Sebab kejadiannya pasti akan berulang dan dialami para produsen dan pemilik pabrik baru.

Seperti yang kita ketahui pasar produk sangat ketat persaingannya, oleh sebab itu sebelum masuk ke pasar sebaiknya lakukan riset terlebih dahulu pasarnya agar diketahui dengan pasti, siapa pesaing dari produk kita, target market, customernya seperti apa dan lain sebagainya. Apabila sudah diketahui termasuk prilaku konsumennya maka jangan lupa untuk lakukan testing market. Unilever selama ini belum mau bangun pabrik dulu sebelum pasar yang akan dibidiknya benar-benar menyerap produk yang akan dipasarkan. Langkah awal yang dilakukan adalah dengan mark lone, yakni membuatkan produk ke pabrik lain. Setelah pasarnya cukup oke, maka Unilever akan membangun pabriknya sendiri. Itulah yang dilakukan oleh Unilever agar tidak mengalami kegagalan dalam memasarkan produknya.

Apabila sudah melakukan hal ini, tentu saja membangun saluran distribusi sangat dibutuhkan. Kita tidak mungkin melakukan pekerjaan sendiri, apalagi kalau mengetahui jumlah customer yang kita bidik jumlahnya jutaan. Jadi dibutuhkan saluran yang cukup representative agar produk yang kita pasarkan bisa tersalur dengan baik sampai ke tangan konsumen dengan wilayah edar yang cukup lumayan lebar.

Peran saluran seperti Distributor sangat penting untuk mendistribusikan produk yang kita tawarkan. Oleh sebab itu apa metode yang akan kita gunakan dalam menyalurkan produk kita? Beberapa model saluran distribusi bisa dibuat sedemikian rupa. Bentuknya bisa kantor cabang mandiri, atau mitra distributor, dan atau mix mitra distributor atau dengan kantor cabang. Model saluran memang perlu didesain. Supaya kinerja pabrik juga bisa berkesinambungan. Mulai dari forcast distributor sampai dengan pabrik yang akan memproduksinya.

Lalu pertanyaannya perlukah kita mencari konsultan bidang distribusi untuk produk yang sedang kita luncurkan? Jawabannya perlu. Konsultan akan membantu bagaimana melakukan set up manajemen system sales dan distribusinya, mulai dari standard operation sales dan marketingnya, standard kerja sama dengan para mitra distributor, standard mengelola distributor, sampai dengan bagaimana mengelola saluran terakhir yaitu ritel modern maupun yang tradisional. Pada tahap bantuan banyak sekali hal yang mesti diperhatikan pemilik bisnis. Mulai dari pengelolaan piutang penjualan sampai dengan pendistribusian produk, dan pengelolaan display produk di saluran.

Seperti yang diketahui dalam membangun saluran distribusi dibutuhkan beberapa pengetahuan manajemen, mulai distributorship management, AR management, Territory management, sales dan marketing management, juga merchandising management. Begitu banyak ilmu yang perlu diketahui sehingga aplikasi dalam pelaksanaan pengembangan dan distribusi produk baru bisa terlaksana dengan baik.

Groedu International Consultant adalah konsultan bidang sales distribusi yang telah banyak membantu berbagai produsen baik food dan non food yang pertama kali menyalurkan produknya ke pasar. Melalui bantuan konsultan, infrastruktur saluran distribusi akan terbangun sehingga perusahaan menambah dengan pemantapan strategi marketingnya. Memang tidaklah mudah seperti membalikan telapak tangan dalam setiap industry, dan konsultan akan membantu dengan proses. Melalui proses yang benar perusahaan akan terbantukan dalam mengembangkan hasil produksi begitu pula dengan pasar yang disasar.

Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan pada investor, pengembang produk maupun produsen dalam pengembangan bisnis. Apabila membutuhkan banyak informasi, silahkan email ke groedu@gmail.com atau telphon ke 0818521172 atau 081252982900. Kami siap membantu. ( Frans M. Royan)