Apa perbedaan antara pemimpin yang lemah dan pemimpin yang kuat? Itu terlihat dari pola pikir dan tindakan mereka sehari-hari.

Dalam artikel kali ini kami akan sampaikan lima tanda Anda adalah pemimpin yang lemah dan cara mengatasinya untuk menjadi pemimpin yang kuat dan sukses.

1. Anda mengabaikan kritik

Pemimpin yang lemah tidak mau mendengarkan apa yang dikatakan orang lain, terutama jika itu tidak positif. Para pemimpin yang lemah menutup mata terhadap segala sesuatu yang negatif tentang mereka atau perusahaan mereka dan sering membuat alasan untuk menutupinya. Mereka tidak menciptakan peluang bagi orang-orang di sekitar mereka untuk memberi saran atau memberikan umpan balik.

Kunci kepemimpinan adalah mendengarkan dan meminta semua orang untuk mendapatkan ide tentang apa yang perusahaan dan para pemimpinnya harus terus lakukan, berhenti lakukan, dan mulai lakukan. “Kuncinya di sini adalah mendengarkan umpan balik dari tim Anda, menganalisis data, dan kemudian menentukan tindakan terbaik. Tapi semuanya dimulai dengan mendengarkan.”

Baca juga artikel : cara menumbuhkan sifat leadership

2. Anda menerima umpan balik secara pribadi

Ketika pemimpin yang lemah mendengarkan umpan balik, mereka menganggapnya pribadi dan tidak menggunakannya untuk mengubah hidup atau gaya kepemimpinan mereka. Umpan balik jatuh di telinga tuli atau berubah menjadi pengalaman negatif yang melukai hubungan antara pemimpin dan orang lain.

3. Anda membiarkan emosi Anda mengendalikan keputusan Anda

Pemimpin yang lemah membiarkan naik turunnya emosi mereka mendikte keputusan dan suasana hati mereka. Mereka cenderung meledak-ledak dan bertindak tidak rasional ketika ada hal-hal yang sulit alih-alih meluangkan waktu untuk menenangkan diri, mengendalikan perasaan mereka, dan bergerak maju dengan respons yang terukur. Karyawan tidak pernah tahu suasana hati pemimpin mereka atau apakah mereka akan meledak setiap saat.

Perlu Anda ketahui bahwa komunikasi adalah kepemimpinan. Mempraktikkan komunikasi yang konsisten, andal, efektif, bijaksana, dapat diprediksi, penuh kasih, dan sopan setiap hari sangat penting dalam menumbuhkan dan mempertahankan bisnis yang sukses.

Baca juga : manfaat leadership dalam bisnis

Kamu lebih fokus pada angka daripada orang.

4. Pemimpin yang lemah lebih fokus pada angka dan laporan triwulanan daripada orang-orangnya.

Mereka memandang karyawan mereka sebagai pekerja, bukan individu dan cenderung memulai setiap rapat atau email dengan pembaruan tentang perubahan pada KPI. Mereka tidak membangun hubungan dengan karyawan mereka karena mereka terlalu fokus untuk menggerakkan jarum pada metrik.

Profesor Harvard Business School, penulis, dan mantan SVP di Uber Frances Frei, mengatakan sebagai berikut: “Kepemimpinan bukan tentang Anda, ini tentang orang lain. Pemimpin harus masuk ke sebuah ruangan dan tidak ingin semua orang memikirkan mereka sebagai seorang pemimpin, tetapi pemimpin harus menjadi orang yang memikirkan orang lain dan bagaimana mengatur orang-orang itu untuk sukses.”

5. Anda menyalahkan orang lain

Hal-hal tidak selalu berjalan dengan baik dalam bisnis, dan para pemimpin yang lemah cepat menyalahkan orang lain. Alih-alih berfokus pada kesempatan belajar dan momen mengajar, para pemimpin yang lemah mempermalukan orang dan sering kali secara terbuka meneriaki mereka karena membuat kesalahan. Para pemimpin yang lemah tidak bertanggung jawab atas kesalahan mereka tetapi malah mendorongnya ke orang lain dan menciptakan budaya yang menghambat eksperimen, inovasi, dan otonomi.

Informasi lebih lengkap : klik di SINI

Para pemimpin yang lemah kehabisan tenaga dan membatasi kesempatan mereka untuk tumbuh dan membuat perbedaan. Jika Anda bekerja untuk mengembangkan keterampilan dan pola pikir seorang pemimpin yang kuat, Anda dapat memimpin perusahaan dan orang-orang Anda menuju kesuksesan besar.

Semoga artikel di atas bermanfaat bagi pembaca, apabila pembaca membutuhkan informasi lebih lanjut dan membutuhkan pelatihan LEADERSHIP & MANAGERIAL SKILL, silahkan hubungi kami di SINI.