Distributor Company pada akhir-akhir ini banyak yang bangkrut karena tidak bisa mengelola antara pemasukan dan pengeluaran. Apalagi pada kondisi yang tidak menentu seperti sekarang ini dengan omzet penjualan yang turun dimana pengeluaran tetap, maka Distributor semakin kesulitan. Inilah yang menjadi pemikiran para pemilik distributor yang pada akhirnya menutup usahanya.
Sebenarnya semua tidak akan terjadi jika Distributor memiliki manajemen yang rapi dan terkendali. Bagaimana membuat distributor menjadi rapi secara manajemen? Sebelum ke uraian berikut, marilah kita analisa kecenderungan pemilik usaha Distributor saat ini.
- Pemilik Distributor lebih mengutamakan investasi property yang tidak dibutuhkan dalam jangka pendek.
- Pemilik Distributor kurang memperhatikan keseimbangan organisasi di perusahaan. Ingin irit tapi tidak memperhatikan fungsi keamanan secara financial.
- Pemilik Distributor kurang memperhatikan bagain-bagian yang merupakan krusial dan menjadi pusat kebocoran.
- Pemilik Distributor masih menganut prinsip ekonomi tanpa memperhatikan perkembangan yang ada di masa yang ada sekarang.
Poin 1 seringkali Distributor merasa cukup secara keuangan sehingga uang yang ada untuk bisnis dipakai untuk invetasi berabagai properti, meski sudah tau dengan begitu pasti kesulitan cash flow. Jika Distributor kesulitan cash flow maka akan sulit membayar kepada supplier/Principal, pada akhirnya distributor ditinggalkan oleh partner-partner supplier yang memiliki barang bagus dan secara market sangat kuat. Jadi dengan kehilangan barang-barang bagus, pada akhirnya yang tersisa atau yang didapat adalah barang-barang secara market kurang bagus, sehingga penjualan tidak bagus secara omzet. Kondisi ini sering tidak disadari dan membuat distributor yang dulunya berjaya pada akhirnya bangkrut.
Keseimbangan organisasi di perusahaan kurang diperhatikan, fungsi rangkap sering dilakukan oleh karyawan Distributor. Seperti bagian fakturis mestinya idealnya 2 orang, dipaksa 1 orang yang mengerjakan sehingga banyak pembuatan Faktur yang salah dan merugikan perusahaan. Begitu pula bagian accounting yang fungsi rangkap juga, selain menerima uang juga mencatat. Begitu besar resikonya apalagi tidak ada yang mengcroscek pekerjaan bagian admin, jika dianjurkan mesti ada kepala pembukuan. Umumnya menolak karena alasan tidak ada anggaran. Ini yang menyebabkan fraud, dan pada akhirnya distributor mengalami banyak kerugian.
Bagian yang ketiga yaitu pemilik distributor kurang memperhatikan yang krusial, seperti piutang penjualan, hutang dagang dan stok di gudang. Banyak piutang penjualan yang bad debt karena pengelolaannya salah, ini menyebabkan kerugian Distributor. Lalu bayar ke supplier dobel-dobel karena administrasi hutang dagang tidak baik sehingga jika tidak dikatahui perusahaan mengalami kerugian. Ditambah lagi stok di gudang yang jarang di-opname dan banyak kerugian yang disebabkan oleh keteledoran pekerjaan orang gudang. Ini penyebab kerugian yang tidak pernah dicontrol sebelumnya.
Pemilik distributor menganut prinsip ekonomi. Tidak mau menyediakan anggaran yang penting untuk kedepan manajemen distributor. Yang dipikirkan adalah untung dan untung. Sesekali keluar uang untuk panggil auditor eksternal tidak mau. Semua dibiarkan apa adanya. Ketika terjadi kebocoran, akhirnya membabi buta dengan mengeluarkan karyawan yang tidak bersalah dan berpotensi untuk lebih membantu perusahaan.
Nah, poin di atas adalah penyebab bangkrutnya Distribiutor yang ada pada akhir-akhir ini. Bangkrutnya bukan karena penjualan yang kurang dari target atau biaya yang semakin bengkak, tapi karena manajemen distributor yang kurang tertata dengan baik. Atau tatakelola perusahaan yang kurang baik, sehingga Distributor akhirnya bangkrut.
Semoga artikel ini memiliki manfaat bagi pemilik distributor atau generasi penerus. Apabila pembaca membutuhkan dukungan secara manajemen atau pendampingan secara manajemen, atau membutuhkan literatur atau e-books mengenai “bagaimana meningkatkan profit distributior” silahkan klik di sini. Atau hubungi kami di groedu@gmail.com atau klontak wa 081-252982900. Kami siap mendampingi anda. (Frans M. Royan)