Berbagai kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan dan proses manajemen logistik dari sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang logistik tidak pernah bisa terlepaskan dari peran seorang tenaga kerja pada bagian logistik beserta dengan karyawan bagian produksi lainnya.
Kegiatan yang dijalankan dalam internal manajemen logistik seperti ini sebenarnya bertujuan sebagai penunjang hasil produksi yang akan didapatkan oleh perusahaan.
Semakin banyak produk yang mampu dihasilkan dengan tingkat bahan baku yang lebih minimal, akan mampu dalam memberikan kesempatan bagi karyawan bagian logistik untuk menjalankan manajemen logistik yang lebih sesuai dengan apa yang telah harapkan oleh perusahaan. Untuk memberikan Anda suatu pemahaman yang lebih jelas tentang bagaimana sistem manajemen logistik ini, maka Anda sebaiknya harus memahami terlebih dahulu tentang beberapa orang yang berperan aktif dalam pelaksanaan dari manajemen logistik itu sendiri, beberapa diantaranya adalah:
1. Peran Pelaksana Manajemen Logistik.
Manajemen logistik bisa juga diartikan sebagai sebuah pengaturan atau berupa pengelolaan dari sejumlah bahan-bahan produksi yang banyak dibutuhkan selama terjadinya proses produksi. Tentunya untuk bagian ini juga tidak hanya bisa dijadikan sebagai satu kesatuan tugas yang harus dilakukan oleh beberapa pelaksana saja. Namun, untuk bagian logistik sendiri juga membutuhkan adanya peran dari beberapa orang yang akan menjalankan segala tugas-tugasnya
pada sub-sub bagian logistik.
Yang harus Anda ketahui adalah bahwa logistik merupakan salah satu bagian dari produksi yang terbagi atas beberapa sub, yaitu:
• Sub bagian operator produksi bahan baku.
• Sub bagian gudang.
• Sub bagian pengiriman.
Dari ketiga sub-sub bagian tersebut secara rincinya terdiri lagi atas 3 karyawan beserta masing-masing tugasnya, yaitu sebagai berikut:
1. Sub bagian Purchasing (Bagian Pembelian).
Bagian yang ini hampir sama perannya dengan bagian gudang, hanya saja barang yang nantinya akan dikontrol atau yang akan dibeli merupakan jenis produk yang berbeda. Untuk bagian purchasing sendiri, tugas kerja yang akan dilakukannya adalah untuk melakukan pengaturan barang-barang yang nantinya akan dibeli berdasarkan pada ketentuan. Barang yang nantinya akan dibeli bisa dikategorikan sebagai sarana dan prasarana penunjang produksi, bukan sebagai bahan material atau spare part untuk bahan-bahan dasar produksi.
2. Sub bagian Gudang (Karyawan Bagian Gudang).
Pekerja untuk bagian gudang ini memiliki peran yang lebih besar dalam pelaksanaan proses produksi perusahaan. Dan berikut ini merupakan beberapa tugas-tugas yang harus dijalankan oleh seorang pekerja bagin gudang perusahaan, diantaranya adalah sebagai berikut:
• Bertanggungjawab untuk melaksanakan penjagaan terhadap bahan-bahan baku yang akan diambil atau akan dibeli dari supplier bahan baku.
• Senantiasa melakukan pengawasan atau melakukan pengecekkan-pengecekan terhadap persediaan barang secara rutin yang bekerjasama langsung dengan beberapa bagian pekerja dari perusahaan lainnya.
• Mengawasi dan mengatur pekerjaan para staff lainnya, seperti tenaga pemasok bahan baku dan para pekerja lain yang berada dalam bagian distributor.
• Bertanggungjawab atas persediaan barang-barang dalam gudang perusahaan.
3. Bagian Operator Produksi.
• Bertugas untuk melakukan proses pengelolaan barang-barang atau produk-produk dari suatu bahan dasar/bahan baku yang akan diolah agar bisa menjadi berbentuk dan sesuai dengan kebutuhan konsumen (barang jadi).
• Melaksanakan kebijakan dan perencanaan produksi.
• Mengoperasikan mesin, menjaga bahan baku mutu dan kualitas produk, memilih bahan baku yang lebih berkualitas, menggunakan mesin dengan memperhatikan peraturan K3, dan mengontrol jalannya kegiatan proses produksi secara keseluruhan.
2. Tahapan-Tahapan Dalam Manajemen Logistik.
Manajemen logistik yang harus dilakukan oleh sejumlah karyawan bagian produksi ini didasarkan pada setiap tugas, wewenang dan tanggungjawabnya masing-masing.
Untuk itulah, berbagai hambatan dan kemudahan dalam proses pelaksanaan manajemen logistik ini telah diatur langsung oleh tenaga pada sub bagian logistik yang selanjutnya harus perlu dilaporkan kepada bagian manajer logistik atau pihak manajer produksi.
Tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam proses manajemen logistik ini, yaitu:
1. Melakukan pembelian bahan-bahan baku serta berbagai sarana dan prasarana (mesin-mesin produksi) yang dibutuhkan dalam proses produksi.
2. Memasukkan stok bahan-bahan baku kepada ruang penyimpanan (gudang).
3. Melakukan pengambilan bahan baku yang dibutuhkan selama terjadinya proses produksi.
5. Melaporkan segala bentuk aktivitas logistik kepada pihak manajer logistik perusahaan.
6. Melakukan proses inventarisasi bahan-bahan baku produksi serta berbagai kelengkapan produksi.
Nah, itulah sedikit penjelasan seputar peran-peran dan sub-sub bagian serta masing-masing wewenang serta tanggungjawab dalam proses manajemen logistik. Semoga bisa bermanfaat bagi Anda sekalian, pembaca membutuhkan infromasi terkait artikel di atas dan membutuhkan pembimbingan pembuatan SOP dan penggunaan software accounting untuk perusahaan, silahkan hubungi groedu@gmail.com atau kontak kami di 081-8521172 atau 081-252-982900. Kami siap membantu.