Pada intinya gagasan manajemen autopilot adalah mengambil teknik pe-rapian yang dilakukan oleh pelopor standard mutu Deming ketika diterapkan di Jepang. Deming memiliki peran yang sangat besar terhadap munculnya standard mutu ini. Pada strategi agar perusahaan menjadi rapi dan memiliki manajemen Auto pilot tentunya mengikuti langkah-langkah seperti, secara manajemen perusahaan telah memiliki Struktur organisasi yang disusun sedemikian rupa dengan basis visi dan misi perusahaan dan strategi bisnis perusahaan. Perusahaan juga sudah ada job description yang tertuang dalam bentuk dokumen tertulis, lalu ada SOP yang juga terdokumentasi dalam bentuk tertulis. Lalu terdapat formulir-formulir agar proses pekerjaan di perusahaan dapat dipertanggung jawabkan secara administrasi.
Semua karyawan dalam perusahaan bekerja mengacu pada standard yang sudah dibuat perusahaan untuk layanan pelanggan agar maksimal. Dokumen-dokumen pendukung ini sebenarnya tidak cukup untuk menjadikan perusahaan yang bermanajemen autopilot, tetapi perlu peran dari lembaga sertifikasi untuk mem-validasi apakah perusahaan itu sudah menjalankan sesuai dengan standard mutu yang dibuatnya. Nah, sebelum dinyatakan lulus, pihak pen-sertifikasi akan melakukan aktivitas audit di perusahaan untuk melihat dan melakukan cek apakah seluruh karyawan sudah patuh dengan standard mutu yang dibuat perusahaan, walau ada auditor yang melakukan audit berdasarkan permintaan dari perusahaan dan berpedoman pada wilayah-wilayah yang beresiko tidak dipenuhinya standard sesuai yang diinginkan/sasaran mutu yang sudah menjadi komitmen perusahaan. Sebelum badan sertifikasi datang, bisa juga perusahaan membentuk tim audit internal untuk menguji keberlangsungan kepatuhan setiap karyawan di perusahaan sesuai dengan standard mutu. Badan persertifikasi akan melakukan audit secara berkala pada perusahaan bisa dengan jangka waktu 3 bulan, atau 6 bulan sekali. ( Jadwal sesuai dengan persyaratan minimal dari badan sertifikasi )
Kalau kegiatan audit sudah selesai, tinggal top manajemen perusahaan apakah akan memodernkan perusahaan dengan IT atau tidak. Apabila ada IT tentunya pekerjaan semua departemen yang
ada di perusahaan bisa lebih dimudahkan, atau dengan kata lain semakin menjadi efektif. Laporan keuangan (misalnya) bisa dilihat secara on line oleh Top manajemen, meskipun tidak harus pergi ke kantor. Manajemen auto pilot ibaratnya seperti pesawat yang telah ada mesin pengaturnya dan pilot melakukan cek instrumen laporan yang keluar dari dasboard pemantau pesawat. Jadi apabila disimpulkan : perusahaan wajib merapikan sistem manajemennya dan implant software sebagai bantuan untuk mengautopilotkan. Semoga artikel ini sangat membantu bagi pembaca sekalian yang ingin perusahaanya memiliki manajemen Autopilot. Semoga sukes selalu!