Menengok kekalahan Portugal dan Argentina di pentas Piala Dunia 2018 beberapa hari lalu (30/6) padahal di kedua tim tersebut dihuni oleh kedua pemain sepakbola terbaik di dunia yang ada saat ini, yaitu Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi. Dari hasil tersebut memberikan saya beberapa insight tentang ilmu manajemen dari kedua tim pemenang (Prancis & Uruguay) yang dapat diterapkan ke dalam operasional bisnis suatu perusahaan.

Pertama, untuk dapat memenangi sebuah pertandingan tidak memerlukan seorang pemain terhebat, namun lebih kepada merupakan hasil kinerja dari sebuah tim yang terdiri dari beberapa pemain yang mampu mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Oleh karena itu dalam menjalankan sebuah bisnis sebaiknya tidak menggantungkan harapan yang besar kepada 1-2 orang yang memiliki kemampuan hebat saja tetapi sebaiknya dapat memikirkan tentang bagaimana meningkatkan kemampuan tim semua karyawan secara kolektif sehingga dapat menghasilkan dengan lebih maksimal.

Insight berikutnya didapat pada pertandingan Prancis melawan Argentina yang dimenangkan oleh Prancis dengan skor 4-3, terlihat bahwa skuat muda Prancis lebih menguasai semua lini di lapangan. Hal ini merupakan hasil dari proses pembinaan yang baik sejak masih usia belia di pusat pelatihan Clairefontaine yang dimiliki oleh timnas Prancis. Hasilnya adalah rata-rata usia pemain Prancis yang dibawa ke Piala Dunia kali ini sekitar 26 tahun yang menempati urutan kedua skuat termuda setelah Nigeria.

Hal ini bila diterapkan di dalam perusahaan dapat berarti pentingnya sebuah proses pembinaan bakat sejak muda. Proses pembinaan di dalam perusahaan dapat dilakukan antara lain dengan mengadakan training yang konsisten dan berkala, serta didukung dengan rencana pengembangan karier bagi para karyawan yang muda atau yang baru masuk. Di beberapa perusahaan yang memiliki fokus untuk mengembangkan potensi karyawannya adalah dengan melalui program yang bernama Management Trainee atau Development Program.

Keuntungan dengan melaksanakan program ini adalah menumbuhkan dan menyiapkan calon-calon karyawan dengan baik dan terencana untuk posisi manajerial dan eksekutif bagi masa depan perusahaan. Para trainee diajarkan tentang berbagai macam fungsi operasional dengan cara rotasi pekerjaan sesuai pembagian divisi di perusahaan, agar mereka paham cara mengelola bisnis perusahaan bila nantinya menempati posisi manajemen madya. Selain itu program ini memiliki investasi yang lebih rendah daripada biaya akuisisi untuk merekrut profesional dari luar perusahaan yang juga seringkali kurang dapat beradaptasi dengan nilai-nilai dan lingkungan kerja di perusahaan.

Namun ada juga kekurangan dari program ini dimana para trainee memiliki ambisi dan keinginan yang lebih besar untuk mencapai jenjang karir yang lebih tinggi dalam waktu yang lebih cepat sehingga perusahaan memiliki kesulitan untuk menahan mereka bila ada tawaran dari luar perusahaan yang lebih baik, sama seperti bintang-bintang muda Prancis seperti Pogba dan Mbappe yang menginginkan kesempatan bermain di klub yang besar yang memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan titel juara. Kekurangan lainnya adalah perusahaan biasanya menyediakan paket remunerasi yang lebih tinggi kepada para trainee daripada karyawan lain pada umumnya.

Sementara itu di beberapa perusahaan di Indonesia, seperti di Unilever, Toyota, Kalbe, dsb. telah mendirikan suatu Pusat Pelatihan atau Training Center (TC) dimana selain untuk mengembangkan kemampuan para karyawan namun juga berfungsi untuk menanamkan nilai-nilai dan DNA yang sesuai dengan budaya di perusahaan tersebut, seperti teamwork, kreativitas, kepemimpinan, dan soft skill lainnya. Oleh karena itu bentuk pelatihan juga baiknya tidak hanya diadakan di dalam kelas saja namun juga disertai dengan kegiatan-kegiatan outdoor yang interaktif untuk pesertanya dan menyenangkan (refreshment).

Sedangkan ilmu manajemen lainnya adalah tentang bagaimana hasil determinasi dari kepelatihan Oscar Tabarez di Timnas Uruguay yang berjalan selama 12 tahun (sejak 2006) bukanlah sebuah proses dan waktu yang pendek bagi karir sebagai pelatih sepak bola. Demikian dalam pengelolaan dan pengembangan bisnis perusahaan juga diperlukan sebuah determinasi dan konsistensi dalam melalui proses jatuh bangun yang tidak sebentar saja, dan dengan sebuah proses perencanaan dan persiapan yang baik, seperti membuat konsep pengembangan produk & layanan yang inovatif, perencanaan aktivitas pemasaran yang menarik dengan program retensi pelanggan yang dapat bertahan lama, menyiapkan calon-calon pemimpin masa depan perusahaan, menyediakan cadangan permodalan yang kuat, dan sebagainya.

Kebanyakan para pemilik bisnis zaman now ini memiliki mental sebagai investor yang pada umumnya memikirkan tentang berapa tingkat pengembalian (return) dari nilai investasi yang telah ditanamkan ke dalam bisnisnya tersebut dalam waktu yang tidak lama atau bersifat lebih cepat maka lebih baik. Padahal tidak semua jenis bisnis dan industri dapat memberikan tingkat return yang sama cepatnya, sehingga banyak bisnis yang seringkali hanya seumur jagung yang dapat disebabkan oleh adanya pola pikir ala pemilik modal yang seperti itu.

Oleh karena itu, untuk mencapai kelangsungan bisnis dan perusahaan agar dapat berjalan dengan baik dan tahan lama diperlukan semangat dan strategi untuk membangun sebuah tim karyawan yang kuat dengan kemampuan yang bagus dan merata sehingga akan dapat memberikan hasil pencapaian target yang optimal, seperti layaknya sebuah tim sepakbola yang tidak hanya mengandalkan kekuatan dari 1-2 pemain bintang saja.

Demikian semoga beberapa hal di atas dapat membantu para pemilik bisnis dalam merumuskan strategi pengembangan perusahaannya. Selamat menikmati jalannya Piala Dunia 2018 di Russia dan semoga dapat menghasilkan juara baru yang memberikan permainan yang menawan dan seru bagi para penikmat bola dunia. Jika Anda memiliki permasalahan atau kesulitan dalam membuat strategi pengembangan bisnis perusahaan Anda maka dapat menghubungi kami di 081-252982900 / 0818521172 atau email ke groedu@gmail.com . (Stan Widyanto)