Untuk menjadi perusahaan dengan manajemen autopilot memang tidak semudah membalikan telapak tangan. Perlu upaya dan komitmen dari pemilik usaha dan jajaran karyawan dalam struktur organisasi. Untuk memiliki manajemen autopilot tentunya perusahaan wajib memiliki komponen-komponen dibawah ini :
- Perusahaan minimal ada struktur organisasi yang jelas, sehingga rentang kendali karyawan dapat dilakukan dengan baik.
- Ada job description yang merupakan panduan bagi karyawan ibaratnya kompas pekerjaan mereka. Tanpa job description yang jelas tentunya akan sulit bagi organisasi usaha dalam menghitung beban kerja dan banyak sedikitnya karyawan yang layak untuk mengerjakan suatu proses pekerjaan. Job des ini dibutuhkan untuk panduan agar karyawan paham akan masing-masing pekerjaannya. Lebih baik tertulis.
- Ada aturan main dalam pekerjaan. Sering aturan main ini di tempel sebagai memo perusahaan, tata tertib yang tertempel di dinding, kata-kata yang tertempel di dinding yang merupakan aturan atau tata tertib bekerja. Selain itu ada yang lebih spesifik mengenai tata cara bekerja/melakukan sesuatu. Dalam bentuk intruksi kerja yang dibuat secara tertulis. Atau standard yang sifatnya baku seperti SOP (Standard operating procedure)
- Ada alur pekerjaan, yang menerangkan aliran suatu pekerjaan dari satu lokasi pekerjaan ke lokasi pekerjaan lainnya. Atau aliran form-form dari satu bagian ke bagian lainnya. Yang disebut dengan adanya pengendalian dokumen yang terdistribusi.
- Ada cara menghitung dan menilai prestasi dan ada hadiah bagi karyawan yang berpretasi dan ada hukuman bagi karyawan yang melanggar. Untuk bagian ini sering disebut dengan KPI, formula menghitung prestasi karyawan.
- Ada informasi teknologi yang mendukung suatu kegiatan. Informasi teknologi ini bisa dalam bentuk software yang bisa membantu di proses pencatatan secara komputerisasi pembelian, penjualan, laporan keuangan, stok barang/bahan baku, laporan biaya-biaya dan lain-lain. Serta laporan-laporan yang berkaitan dengan proses produksi.
Khusus untuk poin 6 yang berkaitan dengan proses produksi memang belum banyak yang menggunakan software yang terintegrasi dengan bagian accounting dan laporan keuangan. Pada umumnya terpisah, dan tak jarang dicatat dalam bentuk excel. Proses produksi tidak bisa dilacak dengan baik oleh operator atau manajer produksi. Kalau bisa pun dilakukan secara manual dan harus terjun dilapangan, pembandingnya tidak ada di sistem. Belum terintegrasinya antara bagian supporting ( admin finance, accounting, marketing dengan produksi) banyak menimbulkan masalah yang muncul seperti : pemenuhan produk pada pelanggan, layanan pada customer, produk cacat yang tak terlacak dan komplain-komplain yang tidak terdeteksi, sehingga mengancam perusahaan dalam jangka panjang.
Software yang terintegrasi dan cukup handal merupakan solusi dalam mengintegrasikan semua proses bisnis sehingga menjadi keunggulan bersaing. Satu-satunya software yang bisa membantu ini adalah software manufacturing. Software manufacturing bukan hanya suatu solusi yang luar biasa, tetapi mampu menjawab kebutuhan manajemen khususnya yang pada saat ini dikelola sendiri oleh pemilik usaha menuju manajemen autopilot. Nah untuk melengkapi software manufacturing dapat klik www.softwareaacountingsurabaya.com. Sedangkan untuk bimbingan menuju manajemen autopilot dapat melalui email : groedu@gmail.com.