FUNGSI MANAJEMEN VALUE CHAIN ANALYSIS DALAM MENUNJANG EFEKTIFITAS DARI PRIMARY ACTIVITIES DAN SUPPORT ACTIVITIES PERUSAHAAN

Sebuah rantai nilai sudah menjadi suatu blue print (cetak biru) atau bisa dibilang sebagai benang merah terhadap suatu bisnis. Sebenarnya terdapat enam fungsi bisnis yang akan dihasilkan dari pembuatan rantai nilai, yaitu sebagai berikut:

1. Fungsi penelitian dan pengembangan.
2. Fungsi untuk desain Produk.
3. Berfungsi sebagai layanan atau bisa juga untuk proses produksi.
4. Fungsi pemasaran dan penjualan produk.
5. Fungsi distribusi produk.
6. Berfungsi sebagai layanan pelanggan (customer service).

Kegiatan bisnis sebenarnya dapat dibagi menjadi dua macam kategori yaitu sebagai kegiatan utama dan juga termasuk didalamnya adalah kegiatan pendukung. Kegiatan utama (primary activities) meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Logistik Masuk (Inbound Logistics).

Merupakan aktivitas atau kegiatan yang akan langsung dihubungkan dengan penerimaan, penyimpanan dan penyebaran input/bahan baku, seperti halnya penanganan terhadap bahan baku, pergudangan, kontrol inventory, jadwal kendaraan dan juga pengembalian terhadap para supplier.

2. Operasional (Operations).

Adalah bentuk kegiatan yang akan dihubungkan dengan cara mengubah input atau bahan baku untuk menjadi bentuk produk akhir, seperti halnya permesinan, pengemasan, perakitan, perawatan perlengkapan, testing produk, pencetakan dan masih banyak lagi yang lainnya dan berkaitan langsung dengan proses operasional produksi.

3. Logistik Keluar (Outbound Logistics).

Merupakan kegiatan yang dapat diasosiasikan dengan cara pengumpulan, penyimpanan dan proses distribusi produk kepada para pembeli, seperti halnya pergudangan produk barang jadi, penanganan material, operasional pengiriman, proses pemesanan dan juga termasuk penjadwalan.

4. Pemasaran dan penjualan (Marketing and Sales).

Merupakan kegiatan untuk membujuk atau menarik pembeli untuk segera membeli, seperti halnya pengiklanan, promosi, tenaga penjual, quota dan juga harga.

5. Pelayanan (Service).

adalah kegiatan yang telah diasosiasikan dengan penyediaan layanan agar dapat semakin meningkatkan dan mempertahankan nilai produk, seperi halnya instalasi, perbaikan, pelatihan dan juga penambahan produk.

Sedangkan kegiatan pendukung (support activities) secara umum, terbagi ke dalam 4 macam kategori kegiatan, yaitu:

1. Procurement atau pengadaan.

Berhubungan dengan bagaimana bahan baku yang diperoleh. Dan hal ini mengacu kepada fungsi pembelian seperti pembelian bahan mentah, persediaan dan juga jenis barang lainnya yang dapat menjadi asset seperti mesin-mesin, perlengkapan laboratorium, kantor dan juga bangunan.

2. Technology Development atau pengembangan teknologi.

Terdiri dari berbagai kegiatan yang dikelompokkan ke dalam usaha untuk meningkatkan produk dan proses. Pengembangan teknologi menjadi sangat penting dalam keunggulan kompetitif untuk semua industri.

3. Human Resource Management.

Pengelolaan sumberdaya manusia yang meliputi segala bentuk kegiatan rekrutmen, pelatihan, pengembangan SDM. Hal ini yang berhubungan langsung dengan kegiatan dalam mempekerjakan dan mempertahankan karyawan yang tepat agar dapat membantu untuk desain, membangun dan memasarkan produk.

4. Firm Infrastructure.

Aktivitas infrastruktur perusahaan yang terdiri dari sejumlah aktivitas termasuk pengelolaan umum, perencanaan, keuangan, akuntansi, dan juga manajemen kualitas.

Dalam setiap kategori kegiatan/aktivitas, baik itu yang utama atau hanya pendukung, terdapat tiga jenis kegiatan yang memiliki peran berbeda dalam kegiatan tersebut, yaitu:

1. Langsung (direct), yaitu aktivitas yang melibatkan secara langsung dalam pembuatan nilai terhadap para pembeli, seperti perakitan, iklan, desain produk, rekrutmen dan lain sebagainya.
2. Tidak langsung (indirect), yaitu aktivitas yang memungkinkan dalam melakukan kegiatan langsung secara berkelanjutan, seperti perawatan, penjadwalan, administrasi penelitian dan lain sebagainya.
3. Jaminan kualitas (Quality Assurance), adalah aktivitas yang menjamin tentang kualitas dari aktivitas lain seperti, monitoring, inpeksi, testing, pemeriksaan dan lain sebagainya.

Proses dalam mengatur segala kegiatan ini sehingga dapat dianalisis dengan baik disebut dengan manajemen rantai nilai. Tujuan dari manajemen rantai nilai adalah untuk memastikan bahwa orang-orang yang bertanggungjawab pada setiap tahap dari rantai nilai dapat berkomunikasi satu sama lain dan untuk memastikan bahwa produk dapat sampai di tangan para pelanggan dengan lancar.

Jika bapak ibu sedang ingin merapikan perusahaan dan menggunakan Sistem informasi manajemen terintegrasi, mulai bagian marketing, bagian pembelian, produksi, finance dan accounting serta bagian lainnya serta dalam pembuatan SOP perusahaan, silahkan hubungi 081-252982900. Kami siap membantu.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s