Transportasi berperan sangat penting dalam manajemen rantai pasok. Dalam konteks rantai pasok, kenapa alat transportasi begitu penting? Karena terlalu jarang dari suatu produk yang telah diproduksi dan dikonsumsi dalam satu lokasi yang sama. Strategi rantai pasok yang diimplementasikan dengan sukses membutuhkan adanya pengelolaan transportasi yang lebih tepat.
Manajer transportasi pada perusahaan bertanggungjawab penuh terhadap pergerakan persediaan barang dari perusahaan kepada pelanggannya. Pengelolaan kegiatan transportasi yang lebih efektif dan efisien akan memastikan bahwa pengiriman barang dari perusahaan kepada pelanggan dengan tepat waktu, tepat jumlah, tepat kualitas, dan juga harus tepat penerimanya.
Selain itu, biaya transportasi yang merupakan salah satu dari komponen biaya yang terbesar dalam struktur biaya logistik. Tidak kurang dari 60% dari total biaya logistik perusahaan merupakan biaya transportasi.
Dalam 50 tahun terakhir, pada sektor logistik telah tersedia banyak sekali pilihan jenis atau moda transportasi untuk mendukung segala aktivitas kunci dalam manajemen rantai pasok perusahaan. Manajer transportasi memiliki banyak pilihan dalam pengambilan keputusan manajemen transportasi, baik itu adalah dari pilihan jenis moda transportasi, penyedia jasa transportasi, atau pilihan dari tingkat pelayanan yang telah diberikan.
Pertimbangan berupa pilihan keputusan manajemen transportasi tidak hanya semata harus didasarkan pada pertimbangan biaya transportasi yang lebih murah, namun juga harus dengan mempertimbangkan dari aspek kualitas dari kinerja pelayanan. Ketepatan pengiriman barang akan sangat membantu pihak perusahaan dalam mengurangi persediaan barang, biaya penyimpanan, dan material handling. Jadi, nilai proposisi dari transportasi yang akan diberikan oleh segala aktivitas transportasi tidak sesederhana seperti pemindahan barang dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
Fungsi Penting Alat Transportasi Dalam Dunia Logistik
Aktivitas transportasi memang lebih mengacu kepada pergerakan dari produk untuk satu lokasi ke lokasi lainnya dalam rantai pasokan. Kebutuhan akan pentingnya alat transportasi telah semakin berkembang dengan semakin meningkatnya globalisasi dalam rantai pasokan serta pertumbuhan lahan e-commerce.
Alat transportasi merupakan aktivitas yang paling mudah dan dilihat sebagai salah satu kegiatan utama dari logistik. Pelanggan akan dengan sangat mudah melihat berbagai pergerakan barang dari satu lokasi ke lokasi lainnya, baik itu adalah dengan menggunakan truck, kereta api, kapal laut, atau bahkan pesawat udara.
Dalam konteks manajemen rantai pasok, fungsi terpenting dari adanya transportasi yang telah memberikan sebuah solusi bagi layanan logistik: pergerakan produk (product movement) dan untuk penyimpanan barang (product storage).
Fungsi penting transportasi dalam pergerakan produk (kegiatan logistik) yang berperan dalammelakukan pergerakan barang-barang, baik itu adalah berupa barang-barang dalam bentuk bahan baku, komponen, barang dalam proses, maupun barang-barang jadi. Nilai ekonomis dari transportasi dalam menjalankan peran seperti ini adalah untuk melakukan pergerakan persediaan barang dari lokasi asal kepada lokasi tujuan tertentu dalam sistem manajemen rantai pasokan perusahaan. Kinerja dari transportasi sendiri akan sangat menentukan kinerja dari pengadaan (procurement), produksi (manufacturing), dan customer relationship management. Tanpa adanya kinerja dari transportasi yang handal, maka dapat dipastikan bahwa hampir semua aktivitas-aktivitas utama dari rantai pasok tersebut tidak akan berjalan dengan efektif dan efisien.
Aktivitas transportasi tetap membutuhkan adanya sumber daya keuangan, waktu, dan sumber daya lingkungan. Selain itu, dalam konteks manajemen berbasis aktivitas (value-based management), aktivitas transportasi sudah termasuk ke dalam aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah. Mengapa demkian? Karena aktivitas transportasi akan berakibat pada peningkatan persediaan barang dalam transit (in-transit inventory). Sedangkan sistem logistik yang efektif dan efisien harus dapat menekan in-transit inventory seperti ini sekecil mungkin. Biaya transportasi juga harus terjadi karena harus menggunakan tenaga sopir (driver labor) dan konsumsi bahan bakar minyak (fuel), pemeliharaan kendaraan, modal yang harus diinvestasikan dalam kendaraan dan peralatan, serta kegiatan administrasi. Selain harus mengkonsumsi sumber daya keuangan yang begitu besar, resiko kehilangan dan kerusakan produk selama proses aktivitas transportasi juga beresiko besar untuk menyebabkan keluarnya biaya atau kerugian yang begitu signifikan.
Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang nantinya diharapkan akan dapat dilakukan berbagai perbaikan-perbaikan secara signifikan dalam akses in-transit inventory dan status kedatangan kiriman barang secara lebih akurat baik itu adalah berupa lokasi maupun waktu pengirimannya (delivery time).
Dampak dari transportasi terhadap lingkungan dapat secara langsung maupun tidak langsung. Transportasi yang mengkonsumsi fuel dan oli yang sangat besar. Meskipun perkembangan teknologi mesin-mesin kendaraan modern dapat memungkinkan tingkat efisiensi konsumsi fuel dan oli, namun secara total konsumsi fuel dan oli masih begitu besar seiring dengan adanya peningkatan jumlah kendaraan yang akan digunakan dalam mendukung segala aktivitas transprotasi logistik. Secara tidak langsung, pengaruh dari transportasi terhadap lingkungan yang mengakibatkan terjadinya kemacetan total, polusi udara, polusi suara, dan tingkat kecelakaan yang sangat tinggi.
Selain fungsi transportasi dalam pergerakan produk, aspek lain yang jarang diperhatikan dari fungsi transportasi ini adalah penyimpanan produk. Proses transportasi sangat berperan besar dalam penyimpanan produk, terutama untuk penyimpanan sementara dari lokasi asal pengiriman ke lokasi tujuan sebenarnya. Fungsi penyimpanan sementara seperti ini terbilang memang lebih ekonomis untuk dilakukan dalam kegiatan transportasi logistik, terutama untuk pemenuhan kebutuhan persedian barang-barang yang sudah terjawal untuk dikirimkan dengan target waktu pengiriman hanya dalam beberapa hari. Biaya-biaya yang mungkin saja bisa terjadi seperti biaya muat barang (loading), pergudangan, dan bongkar barang (unloading) dari penyimpanan sementara produk mungkin akan menjadi lebih besar jika dibandingkan dengan biaya penggunaan kendaraan yang memang sengaja difungsikan untuk penyimpanan sementara.
Semoga artikel diatas bermanfaat, apabila pembaca membutuhkan informasi terkait artikel di atas, dan membutuhkan pembimbingan pembuatan SOP logistic dan transportasi, desain system manajemen logistic dan transportasi, software accounting dan SOP keuangan, silahkan hubungi groedu@gmail.com atau kontak 081-8521172 atau 081-252982900. Kami siap membantu!