Perkembangan dunia ilmu pengetahuan danteknologi dari waktu ke waktu dirasa begitu cepat. Dan hal tersebut berbanding lurus dengan keadaan yang masih ada, misalnya dari kehidupan sehari-hari segala aktifitas yang dilakukan begitu cepat dan semakin mudah dengan bantuan dari teknologi. Termasuk juga bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang bisnis ritel modern, sudah banyak yang mulai dipengaruhi oleh begitu kerasnya arus persaingan globalisasi, yang mana semakin memaksa mereka untuk bekerja dengan lebih cepat, inovatif dan terus memeras otak untuk menjadi lebih kreatif lagi.
Pada tahun 2009 yang lalu sejak adanya satu lagi perusahaan ritel asing yang mulai masuk ke Indonesia yaitu Grup Lotte yang berasal dari korea selatan. Dengan jalan mengakuisisi saham makro yang dimilki oleh perusahaan terdahulunya yaitu SHV Holding senilai US$ 223 Juta Dollar. Setelah semuanya diambil alih secara total oleh pihak Grup Lotte maka berubahlah namanya menjadi Lotte Mart dan sudah mulai beroperasi dengan memasang bendera kerajaan bisnis ritelnya dengan lebih dari 90 cabang tersebar pada berbagai negara di antaranya adalah: cina, rusia dan vietnam lalu Indonesia.
Tingkat Persaingan Bisnis Ritel yang Semakin Memanas
Dari tahun ke tahun peta persaingan pada sektor perusahaan ritelpun semakin keras, hampir setengah saham lebih milik Carrefour yang merupakan pimpinan dari hypermarket sebelumnya telah resmi diambil alih oleh CT Corporation dengan nilai sekitar US$350 Juta Dollar pada tahun 2010 yang lalu. Dalam lima tahun terakhir perusahaan ritel khususnya yang masih ada di Indonesia mengalami berbagai peningkatan pendapatan yang sangat pesat. Dan tentunya apabila dipengaruhi oleh semakin derasnya arus perputaran globalisasi, dan jumlah pendapatan perkapita negara terbesar kedua itu adalah di dominasi oleh keberadaan dari hypermarket-hypermarket kemudian menempati urutan selanjutnya disusul oleh supermarket dan juga minimarket.
Menyusul dengan maraknya pembangunan mall-mall atau pusat perbelanjaan pencakar langit di kota-kota besar yang diharapkan akan semakin mampu dalam menarik banyak minat dari para pengunjungnya. Bahkan tidak tanggung-tanggung untuk saat ini bisnis ritel sudah mulai berani untuk merambah ke kota-kota kecil lainnya sampai ke pelosok-pedesaan, terutama untuk jenis minimarket dan supermarket mengingat potensinya yang masih akan mampu lebih berkembang semakin besar, karena banyak diantara pemukiman-pemukiman padat penduduk yang berada di daerah tersebut.
Wajib Menyajikan Inovasi Baru Agar Tidak Sampai Kalah Bersaing
Keadaan seperti ini semakin mendorong para pe-ritel lokal agar terus melakukan berbagai inovasi baru terhadap produk yang dijualnya, seperti : Matahari Group yang sebelumnya penguasa pasar terkuat pada bisnis department store. Dipaksa untuk bisa mengembangkan sayap usahanya dalam memasuki skala yang lebih besar lagi atau biasa disebut dengan hypermarket. Selanjutnya Hero mengubah rencana awalnya dengan mengganti seluruh gerainya menjadi format hypermarket.
Seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian di Indonesia pada tahun mendatang diperkirakan para pelaku bisnis asing yang bergerak dalam bidang ritel akan semakin bertambah banyak yang ingin masuk ke Indonesia. Demikian juga para pemain lama yang sudah merasa lebih dulu terjun ke dalam dunia bisnis ritel akan menjadi semakin sensitif dan lebih ekspansif dalam mengambil setiap peluang yang masih ada yang puncaknya akan berakibat pada persaingan yang begitu ketat dan akan menyebabkan semua pemain yang ada didalamnya harus berusaha lebih keras untuk memikirkan bagaimana strategi pemasaran yang lebih baik lagi dengan tujuan utamanya adalah untuk mengalahkan para pesaingnya yang terkadang bisa saja menghalalkan berbagai cara dalam memenangkan peperangan bisnis ini.
Struktur dari bisnis pasar modern telah berevolusi menjadi bisnis global dan negara Indonesia sebagai pasar yang sangat potensial tidak akan mampu menghindari serbuan dari pe-ritel asing. Dengan berbagai faktor pendukungnya, baik itu adalah dari sisi kemampuan keuangan, pengelolaan manajemen yang serba ter organisir sampai kepada jaringan ritel raksasa yang mencoba masuk ke Indonesia. Dengan keadaan seperti itu maka dapat dipastikan akan terjadinya berbagai peta perubahan bisnis yang cukup signifikan untuk ke depannya akibat dari jatuh bangunnya bisnis ritel ini.
Memperhatikan Format Bisnis Ritel Modern
Bisnis ritel modern memiliki banyak sekali format yang terus berkembang sesuai dengan situasi pasar. Dan masih akan terus berkembang setiap saat saat masih terjadi perubahan. Di Indonesia sendiri format ritel masih belum baku dan terikat, danterkadang peraturan yang dibuatpun masih tidak mencerminkan situasi bisnis yang sesungguhnya.
Secara umum format yang sudah ada dan semakin berkembang di Indonesia adalah dari skala yang paling besar sampai skala terkecil di antaranya adalah: hypermarket, supermarket, minimarket sampai kepada toko kelontongan terkecil.
Toko kelontong dan pasar tradisional merupakan cikal bakal yang nanti akan semakin berkembang menjadi hypermarket dan supermarket. Sehingga istilah dari ritel modern itu sendiri adalah awalnya berasal dari pasar modern. Perbedaannya terletak pada tempat, luas ruangannya sampi kepada jenis-jenis produk yang dijual.
Dengan begitu jelas sudah pengaruh dari globalisasi terhadap perkembangan bisnis ritel yan ada di negara Indonesia dan tidak terlepas dari semakin berkualitasnya Sumber Daya Manusianya (SDM) sampai kepada faktor-faktor pendukung lainnya. Hal tersebut tentu saja sangat diandalkan oleh negara untuk dapat menaikan pendapatan perkapita pertahunnya, sehingga perekonomian negara dapat semakin lebih maju lagi.