Arsip Tag: Konsultan supermarket Surabaya

TATA KELOLA BARANG MUDAH RUSAK DAN KEDALUWARSA DI SUPERMARKET

Supermarket adalah tempat yang menjual berbagai macam barang, mulai dari makanan, minuman, pakaian, hingga peralatan rumah tangga. Namun, tidak semua barang yang dijual di supermarket memiliki umur simpan yang lama. Ada beberapa barang yang mudah rusak dan kedaluwarsa, seperti makanan segar, produk susu, bahan kimia berbahaya, dan obat-obatan. Barang-barang ini membutuhkan pengelolaan yang baik agar tidak menyebabkan pemborosan, kerugian, risiko kesehatan, dan kepuasan pelanggan yang rendah.

Lalu, bagaimana cara mengelola barang mudah rusak dan kedaluwarsa di supermarket? Apa saja metode yang dapat digunakan? Artikel ini akan menjelaskan beberapa metode yang umum digunakan oleh supermarket untuk mengelola barang mudah rusak dan kedaluwarsa, serta kelebihan dan kekurangan masing-masing metode.

First In First Out (FIFO)

Metode FIFO adalah metode yang paling sederhana dan paling banyak digunakan oleh supermarket. Metode ini berdasarkan pada prinsip bahwa barang yang pertama kali masuk harus jadi barang yang pertama kali dijual. Dengan kata lain, barang yang paling lama berada di gudang atau rak harus dikeluarkan lebih dulu daripada barang yang baru masuk.

Metode FIFO cocok untuk barang yang cepat rusak, seperti bahan-bahan makanan. Dengan menggunakan metode ini, supermarket dapat memastikan bahwa barang yang dijual masih segar dan berkualitas. Selain itu, metode ini juga dapat mengurangi risiko kerusakan barang akibat penyimpanan yang terlalu lama.

Namun, metode FIFO juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain:

•             Membutuhkan pengaturan penyimpanan yang rapi dan teratur, agar barang yang paling lama masuk dapat ditempatkan di paling depan dan mudah diambil.

•             Membutuhkan pengawasan yang ketat, agar tidak ada barang yang tertukar atau terlewatkan saat penjualan.

•             Membutuhkan kerjasama yang baik antara karyawan gudang, karyawan rak, dan kasir, agar tidak ada kesalahan dalam pencatatan barang masuk dan keluar.

Last In First Out (LIFO)

Metode LIFO adalah kebalikan dari metode FIFO. Metode ini berdasarkan pada prinsip bahwa barang yang terakhir masuk, barang itulah yang pertama kali dijual. Dengan kata lain, barang yang paling baru berada di gudang atau rak harus dikeluarkan lebih dulu daripada barang yang lama masuk.

Metode LIFO cocok untuk barang ritel, seperti toko baju, agar barang tidak ketinggalan zaman. Dengan menggunakan metode ini, supermarket dapat menawarkan barang yang paling baru dan paling diminati oleh pelanggan. Selain itu, metode ini juga dapat menghemat biaya penyimpanan, karena barang yang lama masuk tidak perlu dipindahkan atau dirotasi.

Namun, metode LIFO juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain:

•             Tidak cocok untuk barang yang cepat rusak atau kedaluwarsa, karena dapat menyebabkan barang menjadi busuk atau tidak layak konsumsi.

•             Membutuhkan pengaturan penyimpanan yang fleksibel dan dinamis, agar barang yang paling baru masuk dapat ditempatkan di paling depan dan mudah diambil.

•             Membutuhkan pengawasan yang ketat, agar tidak ada barang yang tertukar atau terlewatkan saat penjualan.

Ingin membangun supermarket silahkan hubungi kami Di SINI

First Expired First Out (FEFO)

Metode FEFO adalah metode yang berfokus pada masa kedaluwarsa barang. Metode ini berdasarkan pada prinsip bahwa produk dengan masa kedaluwarsa yang paling pendek ditempatkan di paling depan agar bisa terambil lebih dulu. Dengan kata lain, barang yang paling cepat expired harus dikeluarkan lebih dulu daripada barang yang lama expired.

Metode FEFO cocok untuk barang yang cepat expired, seperti obat-obatan atau makanan dalam kemasan. Dengan menggunakan metode ini, supermarket dapat memastikan bahwa barang yang dijual masih layak konsumsi dan tidak melewati batas kedaluwarsa. Selain itu, metode ini juga dapat mengurangi risiko kerugian akibat barang yang expired dan harus dibuang.

Namun, metode FEFO juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain:

•             Membutuhkan pengaturan penyimpanan yang rapi dan teratur, agar barang dengan masa kedaluwarsa yang paling pendek dapat ditempatkan di paling depan dan mudah diambil.

•             Membutuhkan pengawasan yang ketat, agar tidak ada barang yang tertukar atau terlewatkan saat penjualan.

•             Membutuhkan kerjasama yang baik antara karyawan gudang, karyawan rak, dan kasir, agar tidak ada kesalahan dalam pencatatan masa kedaluwarsa barang.

Penutup

Demikianlah beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengelola barang mudah rusak dan kedaluwarsa di supermarket. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga perlu disesuaikan dengan jenis dan karakteristik barang yang dijual. Selain itu, perlu juga mengatur penyimpanan barang sesuai dengan metode yang dipakai, dan melakukan retur barang dagangan yang sudah expired.

Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang tata kelola barang mudah rusak dan kedaluwarsa di supermarket. Jika Anda memiliki pertanyaan, saran, atau kritik, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih telah membaca artikel ini. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.