Arsip Tag: konsultan software pabrik

YUK KITA SIMAK : PROSPEK INDUSTRI MANUFACTUR DI INDONESIA BEBERAPA TAHUN LALU!

Pada tahun 2012, rasa optimis di kalangan pelaku industri manufaktur terbilang cukup besar meskipun sektor manufaktur di tahun tersebut menghadapi tantangan awal yang cukup berat seperti kenaikan harga BBM (bahan bakar minyak) dan kenaikan tarif dasar listrik. Kedua faktor ini tentunya sangat menentukan daya saing hasil industri manufaktur, baik itu di pasar dalam negeri ataupun di pasar ekspor.

Keadaan perekonomian di berbagai negara maju, terutama di Eropa, yang masih terikat krisis finansial pun menjadi salah satu alarm tanda bahaya bagi pertumbuhan industri manufaktur di Indonesia. Tetapi, peluang untuk indutri ini untuk dapat maju pesat pada 2012 sudah mulai terbuka.

Sektor industri nomor satu di Indonesia seperti sektor industri elektronik, otomotif, makanan, minuman, tekstil, dan lain sebagainya, diprediksi masih bisa mempertahankan tingkat pertumbuhan yang cukup tinggi. Alasannya adalah, karena pasar domestik yang sangat besar serta semakin bersaingnya produk-produk industri tersebut setelah sebagian besar industri manufaktur menerapkan revitalisasi.

Pada 2009, ekspor di sektor industri pengelolaan nonmigas menurun sekitar 16,6 persen. Setahun kemudian, pasar ekspor dan pasar domestik mulai bangkit lagi. Secara umum, ekspor di sektor industri manufaktur pada 2010 mencapai sekitar 98 miliar dolar AS atau mengalami peningkatan sekitar 33,5% dibandingkan ekspor tahun sebelumnya. Peningkatan ini pun terus berlanjut hingga 2011 yang mencapai 24, 6%.

Keadaan tersebut secara perlahan menumbuhkan rasa optimis dan harapan baru bahwa pada tahun 2015 industri manufaktur diyakini akan meningkat lebih baik lagi meskipun di sejumlah kawasan pertumbuhannya masih lemah seperti di Eropa dan Amerika. Tapi, di kawasan lainnya seperti di Asia dan Timur Tengah, pasar industri manufaktuf terus menguat.

  1. Perindustrian Elektronik

 Pada 2011 lalu, sektor industri barang elektronik konsumsi bisa dikatakan meningkat cukup tinggi. Berdasarkan data dari EMC (Electronik Marketer Club), pencapaian nilai penjualan produk elektronik dari Januari sampai November 2011 mencapai 22, 65 triliun rupiah. Angka penjualan ini meningkat sekitar 27% dibandingkan penjualan di periode yang sama di tahun sebelumnya.

Pertumbuhan penjualan ini banyak ditopang oleh penjualan produk-produk seperti kulkas, flat panel TV, dan mesin cuci yang meningkat secara signifikan. Penjualan flat panel TV sangat meningkat sebab terjadi kecenderungan perpindahan dari TV tabung (CRT) yang sangat boros energi listrik ke plat panel (LCD, LED, dan plasma). Total penjualan selama 2011 sudah diprediksi mampu melewati total penjualan pada 2010 sebab setiap produsen biasanya mengadakan program promosi besar-besaran di akhir tahun untuk meningkatkan penjualan.

Bayangan pasar elektronik di tahun-tahun yang akan datang sepertinya tak kalah optimis jika dibandingkan dengan tahun ini. Pada umumnya, para pelaku industri elektronik sangat yakin bahwa penjualan berbagai jenis produk elektronik di tahun-tahun yang akan datang akan meningkat sekitar 15% sampai 25%. Rasa optimis ini diperkuat oleh rencana beberapa merek terkenal yang akan memperbesar kapasitas mesin cuci dan lemari es pada tahun-tahun berikutnya. Selain itu, pasar elektronik di Indonesia pun diprediksi masih akan meningkat terus.

  1. Perindustrian Tekstil

Pada 2011, sektor industri tekstil meningkat pesat dan sudah tumbuh sekitar 8,6% hingga Triwulan ke-III. Hal ini tentunya merupakan angin segar bagi para pengusaha sebab pertumbuhan industri tekstil selama ini cukup lambat. Bahkan, pertumbuhannya sempat negatif pada 2007 dan 2008. Di sisi lain, pertumbuhan pesat pun ditunjukkan dengan meningkatnya ekspor di atas 23% walaupun pasar dunia belum pulih total.

Tapi, pada 2012 dan tahun-tahun berikutnya, pertumbuhan industri tekstil diprediksi akan kembali lagi berhadapan dengan berbagai hambatan. Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) mengatakan bahwa pertumbuhan industri tekstil di Indonesia pada 2012 dan tahun-tahun berikutnya diperkirakan akan tumbuh sedikit atau sebesar 2% dibanding dengan tahun sebelumnya.

  1. Perindustrian Otomotif

Pada 2011, industri mobil kembali menggoreskan rekor penjualan. Sepanjang 2011, penjualan kendaraan roda empat mencapai 890.410 unit dan ini merupakan penjulan tertinggi sepanjang sejarah. Bahkan, penjualan terbesar di antara negara ASEAN.

Dengan gencarnya penjualan mobil selama beberapa tahun terakhir dan semakin tingginya tingkat permintaan mobil, maka pasar otomotif di Indonesia dapat mencapai 1 juta unit mobil pada 2012. Tapi, Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) memperkirakan angka penjualan di tahun-tahun berikutnya berkisar antara 920.000 – 940.000 unit.

Meskipun peluang untuk meningkatkan pemasaran mobil pada 2012 dan tahun-tahun yang akan datang masih sangat terbuka lebar, ada banyak tantangan yang akan dihadapi oleh industri ini. Misalnya, kenaikan Bea Balik Nama (BBN) dan kenaikan harga BBM bersubsidi. Selain itu, tantangan lainnya adalah pengetatan kredit kendaraan oleh BI yang menerapkan DP (down payment) lebih tinggi. Untuk kendaraan pribadi, DP-nya di atas 25%. Sementara itu, DP untuk kendaraan komersial adalah 20%.

Jika seluruh faktor ini berlangsung secara bersamaan, tentu akan berdampak signifikan terhadap penjualan mobil. Khusus soal pembatasan uang muka minimal untuk pembelian kendaraan bermotor lewat kredit konsumsi, maka dampaknya cukup besar sebab pembiayaan pembelian mobil selama ini sebagian besar menggunakan kredit. (Sumber Artikel : http://www.aneahira.com)

Untuk mengenal tools manufacturing berupa software, klik : http://www.softwareaccountingsurabaya.com