Setelah lebih dari 15 tahun membantu transformasi manajemen konvensional menuju modern dan autopilot, dalam kenyataan HRD hampir tidak ada di perusahaan sehingga, ketika Tim Groedu International consultant menjalankan programnya bagian HRD selalu diadakan untuk mendukung perubahan menajemen, karena fungsi SDM dalam transformasi dari manajemen konvensional menuju modern sangat penting perannya. Dibawah ini artikel yang terkait dengan ke HRD-an.
Bisnis keluarga di Indonesia memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Namun, banyak yang menghadapi tantangan dalam mengelola sumber daya manusia (SDM). Umumnya, peran HRD dalam bisnis keluarga masih dianggap sederhana, hanya sebatas perekrutan atau administrasi gaji. Padahal, HRD yang profesional dapat membantu menciptakan struktur organisasi yang sehat, meningkatkan produktivitas, dan menjaga keberlanjutan bisnis lintas generasi.
Peran Penting HRD dalam Family Business
- Rekrutmen yang terstruktur
HRD membantu memastikan bahwa perekrutan karyawan, baik dari keluarga maupun non-keluarga, dilakukan dengan standar yang adil dan profesional. - Pengembangan kompetensi karyawan
Dengan program pelatihan, karyawan memiliki keterampilan yang relevan untuk mendukung perkembangan bisnis. - Membangun budaya kerja positif
HRD menjadi fasilitator dalam menanamkan nilai-nilai bisnis keluarga sekaligus menciptakan suasana kerja yang harmonis. - Sistem penghargaan dan penilaian kinerja
HRD yang baik menetapkan sistem kompensasi adil, sehingga karyawan merasa dihargai dan termotivasi.

Elemen Penting Sistem HRD dalam Family Business
1. Struktur Organisasi yang Jelas
Meskipun berbasis keluarga, pembagian tugas harus profesional. Ada pemisahan peran antara anggota keluarga dan karyawan biasa agar tidak terjadi konflik kepentingan.
2. Standar Rekrutmen dan Seleksi
Gunakan kriteria objektif untuk menilai calon karyawan. Hal ini mencegah praktik nepotisme yang merugikan.
3. Program Pelatihan dan Pengembangan
Bisnis keluarga yang ingin scale-up perlu SDM yang kompeten. Program pengembangan, seperti pelatihan kepemimpinan, akan membantu regenerasi manajemen.
4. Penilaian Kinerja Terukur
HRD perlu menyusun KPI karyawan yang jelas, mulai dari target penjualan, kualitas pelayanan, hingga kedisiplinan.
5. Sistem Kompensasi dan Karier
Berikan jalur karier yang transparan, sehingga karyawan non-keluarga tetap termotivasi untuk berkembang di dalam perusahaan.
Baca juga artikel tantangan HRD dalam mengelola sumber daya manusia di era disrupsi
Tantangan HRD dalam Family Business
- Dominasi keluarga dalam keputusan yang kadang mengabaikan profesionalitas.
- Resistensi terhadap sistem formal karena terbiasa dengan cara kerja informal.
- Keterbatasan dana untuk membangun sistem HRD yang lengkap.
Namun, dengan pendekatan bertahap, bisnis keluarga bisa membangun sistem HRD sederhana terlebih dahulu sebelum berkembang menjadi lebih kompleks.
Studi Kasus Sistem HRD pada Bisnis Keluarga
Sebuah usaha distribusi bahan makanan keluarga di Bandung awalnya menghadapi masalah pergantian karyawan tinggi. Setelah membentuk divisi HRD kecil, mereka menerapkan proses rekrutmen lebih ketat, program pelatihan rutin, dan sistem penghargaan. Hasilnya, tingkat turnover menurun, dan produktivitas meningkat 25% dalam setahun.
Langkah Awal Membangun HRD di Family Business
- Tentukan siapa yang bertanggung jawab mengelola fungsi HRD.
- Mulailah dari hal mendasar, seperti SOP rekrutmen dan sistem penilaian sederhana.
- Gunakan software HRD yang terjangkau untuk membantu administrasi.
- Evaluasi hasil kerja secara berkala.
Penutup
Sistem HRD dalam family business bukan sekadar pelengkap, tetapi fondasi penting untuk pertumbuhan jangka panjang. Dengan HRD yang terstruktur, bisnis keluarga mampu mengelola SDM secara adil, mengurangi konflik, dan membangun organisasi yang profesional.
Ingin membangun sistem HRD yang tepat untuk bisnis keluarga Anda? Hubungi kami melalui WhatsApp 0818521172 untuk mendapatkan panduan dan pendampingan yang sesuai dengan kebutuhan usaha Anda.