Arsip Tag: pelatihan penjualan prakerja luring

BERIKAN KAILNYA JANGAN DIBERIKAN UANGNYA

Berikan kalilnya dari pada Uangnya

Semakin hari saya semakin terharu dengan peserta-peserta pelatihan yang dalam kondisi keterbatasan mencoba meningkatkan kompetensinya dalam berwirausaha. Pelatihan dengan moda SPL ( Self paced learning ) bukanlah pelatihan yang mudah menjalankannya jika gaptek, karena moda ini menggunakan teknologi yang orang awam pasti susah mengikutinya. Mulai dari redeem, verifikasi wajah, mengikuti pelatihan dengan membaca di layar HP maupun komputer. Belum lagi harus mengubah file dari word ke PDF, membuat video yang  harus di upload. Serta mengerjakan Formative test, Pre test maupun post test sampai unjuk keterampilan.

Silabus dibuat tidak mudah dan bukanlah silabus yang remeh temeh, semua memiliki standard yang sudah dibakukan dan semuanya mesti mengikuti kinerja LMS ( Learning Management System) dalam menjalankan pembelajaran. Bukanlah mudah bagi warga masyarakat Indonesia kalangan bawah. Namun demikian kami salut karena dengan segala keterbatasan mereka ingin mengubah nasib dari peluang kerja formal ke pekerjaan non formal di tengah sulitnya mencari pekerjaan.

Saya rasa bagus program pemerintah yang tadinya menggunakan skema Bansos (bantuan sosial) menjadi skema Normal dengan memperioritaskan bea siswa, dana belajarnya lebih besar dari pada dana bantuan sosialnya. Konsep Memberikan Uangnya diganti dengan MEMBERIKAN KAILNYA = KOMPETENSINYA (Pengetahuan, skill, sikap dan tindakan) agar dengan pelatihan-pelatihan yang bersifat Vokasi mereka bisa mandiri.

Semakin dalam mengikuti kegiatan mereka dengan memberikan penilaian, dan melihat video-video yang di upload, nuansa keterbatasan sangat nampak. Saya yang sebelumnya pernah mengajar di Universitas Elite menjadi ”sering terharu” dengan jerih paya dan usaha mereka dalam mengikuti proses pembelajaran yang kadang sering gagal karena kendala sistem. Dari rasio yang daftar ribuan orang hanya kisaran 20% – 50% selesai dan mendapatkan sertifkat. Sisanya berhenti karena standard belajarnya sangat ketat, mengalahkan Universitas Terbuka, atau Udemy atau kursus-kursus online lainnya. Digital Platform, para mitra dan pemerintah bergotong royong terus memperbaiki kelemahan-kelemahan ini.

Kembali pada peserta bukannya mereka Ingin terus terpuruk dalam lembah keterbatasan, tetapi mereka juga berjuang memperbaiki kehidupannya meskipun yang dilakukan melalui langkah-langkah kecil. Ini yang mesti kita hargai. Belajar sepanjang masa adalah upaya survive, dan tidak memandang kelas. Sekarang ini hampir semua lapisan masyarakat sedang dalam kondisi berjuang menghadapi kondisi makro yang sangat berpengaruh pada kehidupan saat ini. Namun yang perlu di garis bawahi YANG KUAT mesti tetap menolong yang KECIL dengan memberikan KAIL. Bukan bantuan-batuan Uang tunai, tetapi Ilmu pengetahuan agar mereka suvive dan tidak banyak tergantung, khususnya kepada Pemerintah. Ayolah kita berikan yang terbaik ”Apa yang kita ketahui” kepada mereka yang membutuhkan. Tuhan pasti membalas kebaikan kita semua.

Dibawah ini adalah cupilikan Video peserta  Pelatihan penjualan yang mereka ikuti ” Menerapkan teknik menjual profesional bagi manajer penjualan”

Untuk MENGIKUTI PROGRAM PELATIHAN INI silahkan klik Link ini :

Prakerja 👉 :https://bit.ly/GroEdu-CaraDaftarKartuPrakerja

Pelatihan 👉 :https://bit.ly/GroEdu-TeknikMenjualProfesional