Klien besar adalah aset berharga bagi setiap bisnis. Mereka bisa memberikan pendapatan yang besar, reputasi yang baik, dan kesempatan untuk berkembang. Namun, mendapatkan dan mempertahankan klien besar tidaklah mudah. Anda harus bisa mendekatkan diri dengan mereka dan membuat hubungan yang profesional dan harmonis.

Bagaimana cara mendekatkan diri dengan klien besar? Apa saja yang harus Anda lakukan untuk menciptakan hubungan yang menguntungkan dengan mereka? Artikel ini akan memberikan beberapa tips yang bisa Anda terapkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Ketahui Karakter dan Cara Kerja Klien

Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah mengenal karakter dan cara kerja klien. Anda harus mencari tahu tentang latar belakang, kebutuhan, dan tujuan klien. Anda juga harus menyesuaikan gaya komunikasi dan kerjasama Anda dengan klien. Dengan begitu, Anda bisa memberikan pelayanan yang sesuai dengan harapan klien.

Untuk mengenal karakter dan cara kerja klien, Anda bisa melakukan beberapa hal berikut:

• Lakukan riset tentang profil klien. Anda bisa mencari informasi tentang sejarah, visi, misi, produk, layanan, target pasar, dan kompetitor klien. Anda juga bisa melihat website, media sosial, atau publikasi klien untuk mengetahui lebih banyak tentang mereka.
• Lakukan wawancara dengan klien. Anda bisa bertanya langsung kepada klien tentang apa yang mereka inginkan, butuhkan, dan harapkan dari Anda. Anda juga bisa menanyakan tentang preferensi, kebiasaan, dan gaya kerja mereka. Jangan lupa untuk mendengarkan dengan baik dan mencatat apa yang mereka katakan.
• Lakukan observasi terhadap klien. Anda bisa mengamati bagaimana klien berinteraksi dengan Anda dan orang lain. Anda bisa melihat bagaimana ekspresi, bahasa tubuh, nada suara, dan sikap klien. Anda juga bisa melihat bagaimana klien menanggapi masukan, kritik, atau saran yang Anda berikan.

Dengan mengenal karakter dan cara kerja klien, Anda bisa membangun hubungan yang baik dan profesional dengan mereka. Anda bisa menunjukkan bahwa Anda menghargai dan mengerti klien. Anda juga bisa menyesuaikan diri dengan klien dan memberikan solusi yang tepat bagi mereka.

• Dapatkan Video training Handling objection & technique closing klik DI SINI

Ajak Klien untuk Melakukan Pertemuan Rutin

Langkah kedua yang harus Anda lakukan adalah mengajak klien untuk melakukan pertemuan rutin. Anda bisa menggunakan pertemuan ini untuk membahas perkembangan proyek, memberikan laporan, atau menyelesaikan masalah yang mungkin timbul. Pertemuan rutin juga bisa menjadi kesempatan untuk menunjukkan kemampuan dan kredibilitas Anda kepada klien.

Untuk mengajak klien untuk melakukan pertemuan rutin, Anda bisa melakukan beberapa hal berikut:

• Tentukan jadwal pertemuan yang sesuai dengan klien. Anda bisa menanyakan kapan waktu yang paling nyaman bagi klien untuk melakukan pertemuan. Anda juga bisa menyesuaikan frekuensi pertemuan dengan tingkat urgensi dan kompleksitas proyek. Jangan lupa untuk mengingatkan klien tentang jadwal pertemuan sebelumnya.
• Siapkan agenda pertemuan yang jelas dan terstruktur. Anda harus menentukan topik-topik yang akan dibahas dalam pertemuan. Anda juga harus menyiapkan materi, data, atau dokumen yang relevan dengan topik tersebut. Jangan lupa untuk menyertakan tujuan, sasaran, dan hasil yang diharapkan dari pertemuan.
• Lakukan pertemuan dengan efektif dan efisien. Anda harus memimpin pertemuan dengan baik dan mengatur waktu dengan bijak. Anda harus memastikan bahwa semua topik tercakup dan semua masalah teratasi. Anda juga harus memberikan kesempatan kepada klien untuk bertanya, memberikan masukan, atau menyampaikan pendapat mereka.

Dengan mengajak klien untuk melakukan pertemuan rutin, Anda bisa mendekatkan diri dengan klien dan membuat hubungan yang menguntungkan dengan mereka. Anda bisa menunjukkan bahwa Anda peduli dan bertanggung jawab terhadap proyek. Anda juga bisa meningkatkan kepercayaan dan kepuasan klien terhadap Anda.

Meminta Umpan Balik dari Klien

Langkah ketiga yang harus Anda lakukan adalah meminta umpan balik dari klien. Anda harus selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas kerja Anda. Salah satu caranya adalah dengan meminta umpan balik dari klien tentang hasil kerja Anda. Anda bisa meminta klien untuk memberikan saran, kritik, atau pujian yang bisa Anda jadikan bahan evaluasi dan perbaikan.

Untuk meminta umpan balik dari klien, Anda bisa melakukan beberapa hal berikut:

• Buatlah pertanyaan-pertanyaan yang spesifik dan terukur. Anda harus menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan kinerja, hasil, dan proses kerja Anda. Anda juga harus menanyakan hal-hal yang bisa Anda ukur dengan angka, skala, atau kategori. Jangan lupa untuk menanyakan hal-hal yang bisa Anda perbaiki atau pertahankan.
• Gunakanlah metode yang tepat dan mudah. Anda harus memilih metode yang sesuai dengan jenis dan jumlah umpan balik yang Anda inginkan. Anda juga harus memilih metode yang mudah bagi klien untuk memberikan umpan balik. Anda bisa menggunakan metode seperti survei online, formulir, email, telepon, atau wawancara.
• Terimalah umpan balik dengan positif dan terbuka. Anda harus menghargai dan mengapresiasi umpan balik yang diberikan oleh klien. Anda juga harus menerima umpan balik dengan sikap positif dan terbuka. Anda tidak boleh marah, tersinggung, atau membela diri. Anda harus menganggap umpan balik sebagai peluang untuk belajar dan berkembang.

Dengan meminta umpan balik dari klien, Anda bisa mendekatkan diri dengan klien dan membuat hubungan yang menguntungkan dengan mereka. Anda bisa menunjukkan bahwa Anda menghormati dan mendengarkan klien. Anda juga bisa meningkatkan kualitas dan nilai kerja Anda.

Menetapkan Harapan yang Realistis

Langkah keempat yang harus Anda lakukan adalah menetapkan harapan yang realistis. Anda harus bisa menjanjikan apa yang bisa Anda lakukan dan lakukan apa yang Anda janjikan. Jangan membuat klien kecewa dengan menjanjikan hal-hal yang tidak bisa Anda penuhi. Sebaliknya, jangan juga menjual diri Anda terlalu rendah dengan menawarkan hal-hal yang terlalu mudah bagi Anda. Anda harus bisa menilai kemampuan dan kapasitas Anda dengan objektif.

• Dapatkan Video training Trik menembus Target dengan klik DI SINI

Untuk menetapkan harapan yang realistis, Anda bisa melakukan beberapa hal berikut:

• Diskusikan dengan klien tentang ruang lingkup, batas waktu, dan anggaran proyek. Anda harus memahami dengan baik apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh klien. Anda juga harus menjelaskan dengan jelas apa yang bisa dan tidak bisa Anda lakukan. Jangan lupa untuk menegosiasikan tentang hal-hal yang bisa disesuaikan atau dikompromikan.
• Buatlah rencana kerja yang detail dan terencana. Anda harus menentukan langkah-langkah, sumber daya, dan tanggung jawab yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek. Anda juga harus menetapkan target, indikator, dan standar yang akan digunakan untuk mengukur kemajuan dan kualitas proyek. Jangan lupa untuk membuat rencana cadangan untuk mengantisipasi risiko atau perubahan yang mungkin terjadi.
• Berikanlah laporan yang transparan dan akurat. Anda harus melaporkan kepada klien tentang perkembangan, hasil, dan masalah yang terkait dengan proyek. Anda juga harus menyertakan bukti, data, atau dokumen yang mendukung laporan Anda. Jangan lupa untuk memberitahu klien jika ada hal-hal yang menyimpang dari rencana atau harapan awal.

Dengan menetapkan harapan yang realistis, Anda bisa mendekatkan diri dengan klien dan membuat hubungan yang menguntungkan dengan mereka. Anda bisa menunjukkan bahwa Anda kompeten dan profesional dalam bekerja. Anda juga bisa menghindari konflik atau kesalahpahaman dengan klien.

Demikianlah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mendekatkan diri dengan klien besar dan membuat hubungan yang menguntungkan dengan mereka. Dengan menerapkan cara-cara ini, Anda bisa membangun hubungan yang profesional dan harmonis dengan klien. Anda juga bisa meningkatkan peluang untuk mendapatkan dan mempertahankan klien besar. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda. Jika anda membutuhkan informasi terkait pelatIhan penjualan atau pendampingan penjualan, silahkan hubungi kami DI SINI.