KUASAI 8 TEKNIK CLOSING INI, TUTUP PENJUALAN LEBIH BANYAK

Dalam dunia bisnis, kemampuan untuk menutup penjualan atau closing adalah keterampilan penting yang harus dikuasai oleh setiap tenaga penjualan. Teknik closing yang efektif tidak hanya bergantung pada kemampuan untuk meyakinkan pelanggan, tetapi juga pada pemahaman mendalam tentang psikologi pembeli dan waktu yang tepat untuk menutup transaksi. Melalui pendekatan yang tepat, seorang penjual dapat membantu pelanggan membuat keputusan pembelian dengan lebih cepat dan nyaman.

Berikut ini adalah delapan teknik closing yang dapat Anda kuasai untuk meningkatkan peluang menutup lebih banyak penjualan:

1. Assumptive Close

Teknik Assumptive Close atau penutupan asumtif adalah pendekatan di mana penjual bertindak seolah-olah pelanggan sudah membuat keputusan untuk membeli. Teknik ini mengasumsikan bahwa pelanggan telah setuju dengan semua yang telah dibahas, dan sekarang hanya tinggal memilih detail final, seperti metode pengiriman atau pilihan warna.

Misalnya, seorang penjual bisa mengatakan, “Anda ingin pengirimannya dilakukan hari Rabu atau Jumat?” alih-alih menanyakan, “Apakah Anda ingin membeli produk ini?” Teknik ini didasarkan pada prinsip psikologis di mana orang cenderung melanjutkan tindakan yang sudah mereka mulai atau dukung.

Teknik ini efektif karena memanfaatkan prinsip konsistensi, di mana pelanggan merasa perlu untuk bersikap konsisten dengan pilihan atau sikap mereka sebelumnya. Ketika penjual berasumsi bahwa transaksi sudah selesai, pelanggan cenderung merasa nyaman dengan keputusan untuk melanjutkan pembelian.

2. Now or Never Close

Teknik Now or Never Close berfokus pada menciptakan rasa urgensi di benak pelanggan dengan menawarkan keuntungan terbatas waktu. Misalnya, “Jika Anda membeli hari ini, Anda akan mendapatkan diskon 20%,” adalah cara yang ampuh untuk mendorong keputusan cepat.

Teknik ini memanfaatkan prinsip kelangkaan, di mana sesuatu yang terbatas atau hanya tersedia dalam waktu singkat menjadi lebih menarik bagi pelanggan. Ketakutan akan kehilangan kesempatan atau Fear of Missing Out (FOMO) sering kali memotivasi pelanggan untuk segera bertindak.

Dalam praktiknya, teknik ini sering digunakan dalam penawaran diskon atau promosi yang hanya berlaku dalam waktu terbatas. Selain itu, pernyataan seperti “Hanya tersisa 3 item!” juga dapat memberikan tekanan yang mendorong pelanggan untuk segera mengambil keputusan.

3. Summary Close

Teknik Summary Close melibatkan rangkuman semua manfaat dan fitur utama produk yang paling relevan dengan kebutuhan pelanggan. Dengan merangkum manfaat ini di akhir percakapan, penjual membantu memperkuat keputusan pelanggan.

Misalnya, penjual bisa mengatakan, “Seperti yang sudah kita bahas, produk ini memiliki fitur keamanan yang canggih, konsumsi bahan bakar yang hemat, dan desain modern yang sesuai dengan gaya Anda.” Teknik ini membantu pelanggan merasa yakin bahwa produk yang ditawarkan adalah solusi yang tepat untuk kebutuhan mereka.

Teknik ini efektif karena memanfaatkan efek recency, yaitu kecenderungan orang untuk mengingat informasi terakhir yang disampaikan. Dengan merangkum poin-poin penting di akhir, pelanggan lebih mungkin mengingatnya saat membuat keputusan akhir.

Baca juga : Strategi Utama Peningkatan Penjualan Melalui Pemasaran Efektif

4. Question Close

Teknik Question Close adalah pendekatan di mana penjual menggunakan pertanyaan strategis untuk membantu pelanggan memikirkan sendiri kebutuhan mereka dan bagaimana produk atau layanan dapat memenuhinya. Pertanyaan ini tidak secara langsung meminta penjualan, tetapi lebih mengarahkan pelanggan untuk menyadari bahwa mereka membutuhkan produk tersebut.

Contohnya, penjual bisa bertanya, “Menurut Anda, apakah solusi ini dapat membantu Anda mencapai efisiensi yang Anda inginkan?” atau “Bagaimana Anda melihat produk ini dapat menyatu dengan alur kerja Anda saat ini?” Pertanyaan ini memicu pelanggan untuk berpikir lebih dalam tentang manfaat yang mereka terima.

Teknik ini efektif karena didasarkan pada prinsip persuasi yang dihasilkan sendiri (self-generated persuasion). Ketika pelanggan menyuarakan alasan mereka sendiri mengapa mereka memerlukan produk, mereka cenderung lebih percaya pada keputusan mereka.

5. Inoffensive Close

Inoffensive Close adalah teknik penutupan yang lembut dan tidak menekan, cocok untuk pelanggan yang mungkin merasa ragu atau tidak nyaman dengan pendekatan penjualan yang terlalu agresif. Penjual menggunakan bahasa yang sopan dan netral, sehingga pelanggan merasa tidak dipaksa untuk membuat keputusan.

Contohnya, penjual bisa bertanya, “Apakah menurut Anda solusi ini bisa memenuhi kebutuhan Anda, atau apakah kita perlu mengeksplorasi opsi lain?” Dengan teknik ini, penjual memberikan kesempatan bagi pelanggan untuk mempertimbangkan pilihannya tanpa merasa tertekan.

Pendekatan ini sangat efektif dalam menghindari reaksi negatif dari pelanggan yang mungkin merasa bahwa kebebasan mereka untuk memilih sedang dibatasi. Teknik ini memungkinkan pelanggan untuk membuat keputusan dengan rasa nyaman dan tanpa tekanan.

Video books dapatkan di SINI

6. The Option Close

Teknik Option Close melibatkan pemberian pilihan kepada pelanggan untuk mempersempit keputusan mereka. Penjual menawarkan dua atau lebih opsi yang relevan, sehingga pelanggan merasa mereka tetap memiliki kendali atas keputusan akhir mereka.

Misalnya, penjual bisa bertanya, “Anda ingin mengambil paket standar atau yang premium?” Teknik ini membuat pelanggan fokus pada pilihan, bukan pada apakah mereka akan membeli atau tidak. Ini membantu mengalihkan perhatian dari keputusan utama (pembelian) dan fokus pada detail yang lebih spesifik.

Teknik ini efektif karena mengurangi stres pengambilan keputusan, membuat pelanggan merasa lebih mudah untuk memilih opsi yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.

7. Soft Close

Soft Close adalah teknik penutupan yang lembut dan non-konfrontasional. Dengan pendekatan ini, penjual menawarkan keputusan yang rendah risiko bagi pelanggan, yang sering kali merasa ragu atau tertekan oleh teknik penjualan yang lebih langsung.

Contoh Soft Close adalah, “Anda tidak perlu memutuskan sekarang, tapi jika Anda ingin mempertimbangkannya lebih lanjut, saya bisa kirimkan informasi tambahan.” Teknik ini membantu menciptakan suasana yang santai di mana pelanggan merasa tidak dipaksa untuk membuat keputusan saat itu juga.

Baca juga : cara meningkatkan penjualan impulsif di toko modern

8. The Trial Close

Teknik Trial Close digunakan untuk mengukur minat pelanggan sebelum benar-benar menutup penjualan. Ini melibatkan pertanyaan atau pernyataan yang dirancang untuk mengetahui apakah pelanggan sudah siap untuk membeli, tanpa benar-benar meminta mereka membuat keputusan akhir.

Penjual bisa mengatakan, “Bagaimana menurut Anda sejauh ini? Apakah produk ini sesuai dengan apa yang Anda cari?” Pertanyaan ini memberikan kesempatan kepada penjual untuk mengetahui apakah ada keberatan atau kekhawatiran yang masih dimiliki pelanggan sebelum melangkah lebih jauh ke proses penutupan.

Kesimpulan

Menguasai berbagai teknik closing dalam penjualan sangat penting untuk meningkatkan efektivitas penutupan transaksi. Setiap pelanggan memiliki karakteristik yang berbeda, dan dengan menggunakan teknik yang tepat, penjual dapat membimbing mereka menuju keputusan pembelian tanpa merasa tertekan. Penting untuk menyesuaikan teknik dengan situasi dan kebutuhan pelanggan, sehingga proses penutupan terasa alami dan lancar. Dengan mengasah keterampilan ini, penjual akan mampu menutup lebih banyak transaksi dan memperkuat hubungan jangka panjang dengan pelanggan.


Eksplorasi konten lain dari Jasa - Konsultan Manajemen Bisnis, Pemasaran dan Pemasaran digital Surabaya | Call - 0818521172 , 081252982900 (Wa)

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan komentar